Actadiurna

Sikapi Kasus Penganiyaan Ulama

×

Sikapi Kasus Penganiyaan Ulama

Sebarkan artikel ini

Walikota Tasikmalaya Silaturahmi dengan Ulama

Koropak.co.id – Menyikapi kasus penganiayaan ulama yang saat ini tengah viral di media sosial, Walikota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman mengimbau agar para alim ulama di tingkat daerah, khususnya di Kota Tasikmalaya untuk bisa menahan diri dan tidak melakukan tindakan persekusi.

Hal tersebut disampaikan Walikota saat menghadiri kegiatan silaturahmi yang digelar di Pondok Pesantren Mujahidin Dadaha Kelurahan Nagarawangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Jumat (9/2/2018). Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Umaro dan Ulama se-Kota Tasikmalaya, Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Tasikmalaya yang juga Pimpinan Ponpes Mujahidin Ustaz Yusuf Roni, Muspida Kota Tasikmakaya, Pimpinan dan Pengurus Pondok Pesantren, santri dan undangan lainnya.

Walikota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman menuturkan sebagai bentuk keprihatinan, diharapkan warga Kota Tasikmalaya dapat meningkatkan kewaspadaan di Pondok Pesantren. Pihaknya juga mengimbau agar menggiatkan kembali siskamling agar bisa waspada terhadap situasi di daerah.

Sikapi Kasus Penganiyaan Ulama

 

“Apabila ada kejadian penganiayaan terhadap ulama, kita harapkan semua pihak agar bisa menahan diri jangan sampai melakukan tindakan persekusi dan main hakim sendiri,” katanya.

Walikota juga menuturkan adanya FPP menjadi wadah untuk bersilaturahmi dengan para pengurus pondok pesantren, juga menjadi media tukar informasi dan diskusi setiap permasalahan yang merebak di tengah masyarakat.

“Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, kami sangat mengharapkan kepada segenap masyarakat agar dapat memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif, jangan sampai disalahgunakan untuk menyebarkan berita hoax. Terkait permasalahan penganiayaan ulama, mari kita serahkan permasalahan tersebut kepada pihak Kepolisian, jangan sampai kita menjadi penakut karena hal itulah yang diharapkan para pelaku,” katanya.

Sementara itu, Wakapolres Tasikmalaya Kota, Kompol Mujianto S.I.K menyampaikan prihatin atas kejadian yang menimpa ulama. Diharapkan kejadian tersebut menjadi sebuah perhatian serius bagi pimpinan atas hingga wilayah.

“Menyikapi kasus penganiayaan ulama oleh orang gila yang viral di media massa, kami melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan kegiatan bersama dengan Satpol PP untuk merazia orang gila. Hasil kegiatan tersebut, kami berhasil mengamankan 7 orang sakit jiwa, yang salah satunya membawa senjata tajam dan telah kami proses,” katanya.

Dalam penanganan kasus orang sakit jiwa, kata Kompol Mujianto, pihaknya mempunyai keterbatasan ahli psikologi. Pihaknya mengimbau para ulama dan pengurus Pondok Pesantren agar meningkatkan kewaspadaan dan keamanan dengan meningkatkan kembali Siskamling di daerah.

“Mari kita bersama meningkatkan keamanan sesuai dengan kewenangannya. Apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada kami. Jangan sampai melakukan tindakan yang akan berdampak kepada diri sendiri,” tuturnya.

Ketua FPP Kota Tasikmalaya yang juga merupakan Pimpinan Ponpes Al-Mujahidin, Ustaz Yusuf Roni menyampaikan tujuan diadakannya silaturahmi bersama FPP ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus diskusi menyikapi situasi masa kini yang cukup mengancam ketentraman para Ulama.

“Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan diharapkan para santri juga bisa menjaga para Ulama. Kita harus yakin bahwa Allah SWT senantiasa menjaga kita. Adapun pernyataan FPP, melalui FPP Jawa Barat menyesalkan kejadian yang menimpa Ulama.*

 

error: Content is protected !!