Koropak.co.id – Mengawali realisasi rencana pembangunan jalan tol ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Bagtacil), PT Jasa Marga menggelar acara konsultasi publik, dalam rangka studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) di aula Kantor Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jalan Singasari, Singaparna, Selasa (11/2/2020).
Selain menghadirkan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) dari empat kecamatan yakni Kecamatan Cigalontang, Singaparna Padakembang dan Leuwisari, kegiatan tersebut juga menghadirkan seluruh perwakilan pemerintah dan masyarakat dari 15 desa yang terlintasi rencana ruas tol tersebut.
Kepala Desa Cintaraja, Agus Muslim mengakui, terkait rencana pembangunan jalan tol ruas Bagtacil ini belum ada kejelasan baik mengenai titik-titik lokasi maupun dampak yang akan muncul akibat proyek jalan tol tersebut.
Pada prinsipnya, masyarakat harus tunduk terhadap kebijakan pemerintah dengan adanya rencana pembangunan jalan tol ruas Bagtacil tersebut. Namun jauh sebelum itu direalisasikan, diharapkan ada kajian teknis secara matang di tataran stakeholder dan Pemerintah sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan warga masyarakat khususnya di Desa Cintaraja.
“Masyarakat saat ini mulai banyak bertanya-tanya tentang titik-titik lokasi yang bakal terlintasi ruas tol. Bahkan sudah menimbulkan keresahan akibat kesimpangsiuran informasi. Untuk itu konsultasi publik sekaligus sosialisasi ini diharapkan dilakukan tidak hanya satu kali dan kami meminta segera dikeluarkan informasi tentang kejelasan titik-titik lokasi yang akan terdampak,” kata Agus.
Baca : Exit Tol Bantacil dan Harapan Warga Singaparna Kabupaten Tasikmalaya
Camat Singaparna, Kusnanto mengatakan, pihaknya sangat menyambut kegiatan konsultasi publik tentang Amdal sebagai cara untuk menampung aspirasi masyarakat seiring rencana pembangunan jalan tol ruas Bagtacil.
“Untuk Kecamatan Singaparna, ada empat desa yang diperkirakan akan terlintasi ruas tol. Perwakilan warga dari keempat desa tersebut baik dari kalangan tokoh agama, masyarakat dan pemuda, sudah sangat jelas mengutarakan keinginannya. Termasuk kekhawatiran akan dampak keberadaan jalan tol, baik terhadap kehidupan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan dan aspek lainnya,” ucapnya.
Selain itu juga, masyarakat berharap segera ada kejelasan mengenai detail planning yang memuat rincian tentang titik-titik lokasi yang terdampak proyek jalan tol tersebut.
“Nantinya hasil konsultasi ini bakal jadi bahan diskusi publik selanjutnya,” ujarnya.*