Koropak.co.id – Sebanyak 117 pelajar SMP/MTs dan SMA/SMK/Madrasah Aliyah di Kabupaten Tasikmalaya termasuk dari kalangan umum seperti majelis taklim, mengikuti Musabaqoh Hifdzil Quran (MHQ)/perlombaan hafalan Al Quran tingkat kabupaten, yang diselenggarakan di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, Jalan Raya Timur Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Senin (17/2/2020).
MHQ yang digelar dalam rangka HUT Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke-47 itu, bertemakan konsisten bergerak di jalur agama dan budaya sebagai perwujudan pribadi bangsa Indonesia.
“Alhamdulillah dengan waktu persiapan yang relatif singkat, kami dapat menggelar MHQ dengan menghadirkan beberapa dewan juri yang telah mengantongi sertifikat nasional dan kabupaten, qiroah tingkat nasional serta sejumlah pimpinan pondok pesantren, dengan jumlah peserta sebanyak 117 orang,” kata Ketua Panitia MHQ, sekaligus Ketua Bamusi PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, KH. Dede Saeful Anwar.
Menurutnya, para peserta ini akan mengikuti perlombaan sesuai tingkatan yaitu, hafalan juz 29 dan 30 untuk kategori SMP/sederajat, juz 1, juz 29 dan juz 30 untuk SMA/sederajat dan umum Juz 1 dan Juz 2 untuk kategori umum/sederjat (marhalatul ammah). Di samping hafal surat wajib para peserta ini akan dites untuk meneruskan potongan ayat dan menebak surat.
“Dari seluruh peserta lomba ini, akan dipilih tiga orang juara dari masing-masing tingkatan, SMP, SMA dan umum. Selain mendapat hadiah berupa uang, para juara akan kami bawa ke MHQ tingkat provinsi yang akan digelar tidak lama lagi. Mereka akan dijamin mulai transportasi, akomodasi hingga uang saku,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan MHQ yang dibuka Bupati Tasikmalaya sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, H. Ade Sugianto, Camat Singaparna, Kusnanto, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Ucu Subandri dan para pengurus harian DPC PDI Perjuangan.
Sementara itu, Ade Sugianto mengaku, kegiatan MHQ di PDI Perjuangan merupakan sesuatu yang baru dan membuat dirinya sebagai ketua DPC kurang optimis jika kegiatan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dibanding perlombaan tilawatil quran atau MTQ, mendapat perhatian dan minat peserta.
Tetapi faktanya, sejak pendaftaran dibuka oleh panitia kegiatan, animo masyarakat dari berbagai lembaga pendidikan formal dan non formal termasuk pesantren dan majelis taklim, sangat luar biasa dan patut diapresiasi.
“Tujuan kami sangat jelas, yakni membangkitkan minat baca dan tahfidz Al Quran di masyarakat terutama kalangan generasi muda yang akan membangun Kabupaten Tasikmalaya ini di masa yang akan datang, lebih Islami sesuai dengan visi religius Islami,” katanya.
Atas nama Bupati Tasikmalaya, ia berharap kegiatan MHQ yang diinisiasi oleh Bamusi (Baitul Muslimin) sebagai sayap PDI Perjuangan, menjadi kegiatan rutin tahunan sebagai upaya penyebaran syiar Islam di mata dunia, bukan hanya di Jawa Barat atau Kabupaten Tasikmalaya.
“Sebagai bentuk apresiasi, untuk para juara 1,2,3 akan saya tambah hadiahnya, dari 1,5 juta menjadi 2,5 juta rupiah untuk juara 1. Untuk juara 2 menjadi 2 juta dan juara tiga menjadi 1,75 juta rupiah. Ini salah satu bentuk kebanggaan saya secara pribadi dan pemerintah, bahwa di Kabupaten Tasikmalaya ini banyak bibit-bibit penghafal (hafid dan hafizdoh) Al Quran yang harus terus didukung,” tuturnya.*