Koropak.co.id – Di tengah pandemi Covid-19, Polres Tasikmalaya memberlakukan pola berbeda dalam pelaksanaan Patuh Lodaya 2020. Jajaran Satlantas memilih hunting (memburu) pelanggar lalu lintas. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana operasi dilakukan dengan pola stasionari atau razia difokuskan pada satu titik.
Hari pertama pelaksanaan Patuh Lodaya, Kamis (23/5 /2020) ini, petugas menjaring puluhan pelanggar pengguna motor yang tidak menggunakan helm, tidak membawa surat-surat kendaraan dan berboncengan lebih dari satu penumpang.
Bahkan sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan pengguna motor yang berupaya menghindari petugas yang sedang patroli kepatuhan. Termasuk salah satunya seorang pengendara motor, Aditya (20) yang tengah membawa ayam dan saat dihentikan, sang pengendara tidak mampu menunjukkan surat-surat kendaraannya.
Alhasil petugas mengamankan motor tersebut. Sementara si pengendara disuruh pulang ke rumah dan membawa ayam dengan menggunakan angkutan umum. Namun sebelumnya, petugas memberinya ongkos.
“Saya lupa membawa helm karena terburu-buru untuk membeli ayam ke pasar. Ayam ini untuk acara syukuran,” aku Aditya.
Kasat Lantas Polres Tasikmalaya IPTU Engkos Kosasih mengatakan, pada Patuh Lodaya 2020 ini, pihaknya tidak menggunakan pola stasioner tetapi dengan cara hunting.
“Kita akan memburu para pengendara yang secara kasat mata melakukan pelanggaran. Seperti tidak memakai helm. Jika tidak dilengkapi surat-surat maka kita lakukan penilangan. Selain itu, kita juga memberikan teguran bagi pengendara yang tidak memakai masker,” ujarnya.
Disebutkan, pelaksanaan operasi Patuh Lodaya ini, digelar untuk selama dua pekan kedepan hingga 5 Agustus 2020. “Dengan Patuh Lodaya ini, diharapkan angka kepatuhan terhadap aturan berlalulintas meningkat dan angka kecelakaan bisa ditekan,” ucapnya.
Menurutnya, dalam operasi Patuh Lodaya ini lebih ditekankan kepada teguran dan imbauan dengan proporsi 80 persen. Dan 20 persennya ke penindakan terhadap pelanggar baik pengendara sepeda motor maupun mobil.*