koropak.co.id – Organisasi pecinta alam Tasikmalaya yang menamakan diri Cadas dibentuk pada 1999 dan disahkan pada 16 Juni 2000. Hingga saat ini, Cadas memiliki 90 anggota yang terdiri atas 7 angkatan. Nama Cadas sendiri diartikan sebagai batu yang kokoh dan tidak goyah diterpa gelombang, sebagaimana komitmen dan keyakinan yang kuat dari anggota Cadas untuk terus berkontribusi melindungi alam.
Tidak hanya soal mendaki, Cadas yang memiliki basecamp di Jalan Leuwidahu Kota Tasikmalaya juga memiliki kegiatan lain yang tidak kalah seru untuk dijajal seperti arung jeram, panjat dinding, caving (penelusuran gua) dan lainnya. Selain sebagai hobi, kegiatan-kegiatan tersebut menjadi media bagi para anggota Cadas untuk memanjatkan rasa syukur ke Sang Pencipta atas anugrah alam yang tidak pernah habis keindahannya.
Untuk pegunungan, hampir setiap gunung yang ada di nusantara pernah dijajal, termasuk Raung, Semeru, hingga Kinabalu yaitu gunung yang terdapat di perbatasan Indonesia – Malaysia, di mana puncaknya berada di wilayah Malaysia. Dalam masa perekrutan anggota, Cadas tidak pernah meninggalkan tradisinya, yakni ekspedisi gunung bagi anggota baru sebagai syarat pengambilan nomor anggota. Hal tersebut merupakan wujud motivasi bagi para anggota agar dapat meningkatkan kecintaannya terhadap alam.
Ketua Cadas, Alan Ramlan menuturkan Cadas yang merupakan Himpunan Pendaki Gunung Penempuh Alam juga senantiasa ikut berkontribusi dalam berbagai aksi sosial, terutama saat ada bencana yang menimpa suatu daerah. “Wujud kegiatan yang kita lakukan seperti ikut terjun melakukan aksi pencarian pendaki yang hilang di gunung, membantu korban bencana, dan lainnya. Itu merupakan salah satu wujud pengabdian kami kepada sesama insan,” tuturnya.
Cadas yang merupakan singkatan dari Cakrawala Alam Anugerah Ilahi itu juga memiliki satu tagline yang senantiasa dijaga dan diamalkan oleh para anggotanya, yaitu “Tidak Ada Pendaki yang Terlatih, yang Ada Pendaki yang Terus Berlatih”, oleh sebab itu, tentunya keselamatan menjadi prioritas utama yang senantiasa dijalankan para anggota dalam setiap melakukan berbagai kegiatan. Demikian halnya dalam mendaki, satu prinsip yang senantiasa dipegang yaitu “puncak hanyalah bonus, tujuan utama adalah pulang kembali ke rumah dengan selamat”.*