Koropak.co.id – Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Bagas Suryono menyoroti penataan trotoar dengan bola batu yang dicat bergambar payung geulis di Kompleks Olahraga Dadaha Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Menurutnya, penataan tersebut dinilai tidak jelas.
“Kami menilai Penataan Kompleks Olahraga Dadaha itu tidak jelas dan menunjukan ketidak harmonisan antara program penataan yang satu dengan program lainnya yang sama-sama bertujuan untuk mempercantik area sport center dan ruang terbuka hijau,” kata Bagas, Senin (16/11/2020).
Menurut Bagas, ketika sudah ada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dadaha, maka dinas lainnya harus sinergis ketika akan menggulirkan program di kompleks olahraga tersebut.
“Kami melakukan cek dan ricek ke lokasi dan ternyata ada hal yang krusial disana. Kita melihat kursi-kursi di seputaran lapangan upacara yang sudah rusak dan tidak berfungsi. Sementara di seberangnya, Pemkot Tasikmalaya justru membuat bola batu yang katanya untuk mempercantik,” tuturnya.
Ketidakharmonisan instansi-instansi yang memiliki program pembangunan di Dadaha, menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak memiliki grand design yang utuh dalam memaksimalkan Dadaha demi kenyamanan masyarakat yang berkunjung ke kompleks olahraga tersebut.
“Disini Kami menangkap masing-masing berjalan sesuai orientasinya sehingga terkesan asal menjalankan kegiatan. Seharusnya, ketika sudah ada UPTD, maka dinas lain atau dalam hal ini Disporabudpar Kota Tasikmalaya sendiri bisa menerjemahkan apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk Dadaha,” ujarnya.
Untuk ornamen yang dituangkan pada penataan trotoar Dadaha lanjut Bagas, secara kasat mata memang tidak ada persoalan. Namun, ketika hendak mempercantik area tersebut seharusnya konsultasi terlebih dahulu dengan melibatkan praktisi di bidang dekorasi ataupun yang lainnya.
Sementara itu, dari pemantauan Koropak, sejumlah pengunjung di kompleks Dadaha mengaku pangling dengan kehadirab hiasan baru di wilayah tersebut. Seperti dikatakan Koko (50) warga Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Ia mengapresiasi langkah Pemkot Tasikmalaya dengan penataan di Kompleks Dadaha.
“Kalau sudah ditata seperti ini kan keliatannya jadi bagus dan menjadi lebih resik lagi. Sehingga masyarakat Kota Tasikmalaya yang berkunjung kesini juga menjadi betah. Ya, saya berharap kondisi seperti ini tetap terjaga dan bersih dari PKL yang kerap menempati trotoar ketika tidak ada petugas pengamanan,” katanya.*