Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi
Koropak.co.id – Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Kota Tasikmalaya menggelar aksi damai dan audiensi dengan DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis (1/3/2018).
Dalam aksi tersebut, massa aksi menyampaikan sikap Hima Persis Kota Tasikmalaya yang menuntut menteri ESDM transparan terkait motif dan kejelasan alokasi penaikan BBM bersubsidi. Massa aksi juga menyampaikan dukungannya terhadap Revisi UU MD3.
Menurut massa aksi, Revisi UU MD3 merupakan bagian dari upaya penguatan MD3 sebagai lembaga sah dan legal dalam mengawasi kinerja pemerintah. Massa juga meminta DPR RI dari pusat sampai ke daerah agar fokus meningkatkan mutu kerja, serta concern menfungsikan dirinya sebagai rumah batin rakyat.
Massa aksi diterima oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya dr Wahyu Sumawidjaja, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Hj Yoke Yulianti, dan anggota Herman Suherman serta Rahmat Soegandar.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, dr Wahyu Sumawidjaja menyampaikan bahwa aspirasi dair massa aksi akan ditampung dan disampaikan ke DPR RI.
“Mengenai pencabutan tersebut memang tidak banyak yang menanggapainya. Kami sudah mendapatkan pemberitahuan bahwa penaikan BBM bertujuan untuk memerangi kemiskinan,” katanya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Hj Yoke Yulianti menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Hima Persis merupakan isu nasional. Untuk pengalokasikan subsidi ada dua kemungkinan, yaitu pengalokasian bayar hutang atau dipergunakan untuk pemberantasan kemiskinan, peningkatan kesehatan dan lainnya.
“Pencabutan BBM bersubsidi merupakan keputusan pemerintah pusat yang kemungkinan dialokasikan ke hal-hal yang lebih penting. Dalam hal ini kami belum menerima alasannya seperti apa,” katanya.
Hj Yoke menambahkan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak menutup diri untuk menerima semua aspirasi dari masyarakat.
“Terkait masalah Revisi UU MD3 merupakan kebijakan DPR RI bukan DPRD. Kami hanya bisa menampung saja, nanti akan kami sampaikan,” ujarnya.
Koordinator lapangan dari aksi audiensi Hima Persis, Nanang Idrawan menyampaikan bahwa massa aksi meminta usulan tersebuut disampaikan kepada pemerintah pusat.
“Sebetulnya Kami antara bersyukur dan sakit hati. Di satu sisi sakit hati BBM bersubsidi dicabut. Tapi kalau memang pencabutan alokasi dipergunakan kepada hal semestinya seperti pengentasan kemiskinan, kami terima. Yang kami khawatirkan pencabutan BBM bersubsidi ini disalahgunakan ke hal yang tidak penting dan tidak semestinya,” tuturnya.*
Advertorial