Actadiurna

Musda Forum Ponpes Kota Tasikmalaya

×

Musda Forum Ponpes Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

Musyawarahkan Ketua Baru

Koropak.co.id – Bertempat di Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Jalan Jendral Ahmad Yani Kota Tasikmalaya, Kamis (1/3/2018), Forum Pondok Pesantren Kota Tasikmalaya menggelar musyawarah daerah yang mengusung tema “Pesantren Bersatu Tatanan Hidup Bermutu”.

Hadir Ketua Forum Pondok Pesantren Kota Tasikmalaya H Yusup Roni, Ketua Forum Pondok Pesantren Propinsi DR KH R Edhi Komarudin, Kepala Kanwil Depag Drs H Yudhi Yusuf Yandi, serta Kepala Bagian Kesra Kota Tasikmalaya Nasihin.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana H Nono Nurul Hidayat mengatakan dari 264 pondok pesantren yang ada di Kota Tasikmalaya, diundang 90 peserta yang mewakili 56 pondok pesantren. Tujuan diadakannya Musda yaitu mengangkat ketua baru.

Musda Forum Ponpes Kota Tasikmalaya“Bukan tidak mungkin dari Ketua Forum Pondok Pesantren akan lahir Ketua NU bahkan Ketua MUI,” katanya.

Ketua Forum Pondok Pesantren Provinsi DR KH R Edhi mengatakan Forum Pondok Pensatren lahir pada tahun 2011 berawal dari keprihatinan pesantren akan kondisi di Jawa Barat kala itu.

“Saat itu terdapat 9000 pondok pesantren, akan tetapi sangat minim sekali pondok pesantren yang sudah mapan. Kalau di provinsi seperti Daarut Tauhid dan di Kota Tasikmalaya ada Al Amin,” ucapnya.

Forum Pondok Pesantren, kata Edhi, adalah lembaga non profit tidak mencari keuntungan yang lebih, tetapi memberi manfaat yang besar. Edhi melihat manajemen pondok pesantren jarang menurut pada standar manajemen minimum sementara banyak potensi yang luar biasa kalau dikelola dengan baik.

Musda Forum Ponpes Kota Tasikmalaya“Forum Pondok Pesantren menjembatani peluang yang bisa diakses, baik dari pemerintah maupun lembaga terkait. Semoga, Forum Pondok Pesantren bisa memberi warna serta memberi manfaat yang banyak khususnya buat pesantren,” katanya.

Sementara Kabag Kesra Nasihin berharap kepada ketua FPP yang baru bisa konsentrasi, mengabdikan diri, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan pondok pesantren serta bisa duduk bersama Kementerian Agama.

“Pondok pesantren yang terdata serta dilengkapi persyaratan administrasinya, kita bisa ajukan untuk dana bantuan baik ke pemerintah daerah maupun provinsi,” katanya.

Perihal isu kekerasan terhadap tokoh agama atau pesantren, Nasihin menyarankan sebagai seorang muslim, sebaiknya saenantiasa berkhusnudzon.

“Jangan berburuk sangka. Akan tetapi harus tetap waspada, segara laporkan kepada pihak berwajib apabila ada hal yang menggangu stabilitas keamanan agar suasana tetap kondusif,” ujar Nasihin.*

error: Content is protected !!