Seni Budaya

Egrang, Permainan Tradisional yang Hampir Punah Termakan Zaman

×

Egrang, Permainan Tradisional yang Hampir Punah Termakan Zaman

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Egrang merupakan salah satu permainan tradisional khas Indonesia yang juga digolongkan sebagai bagian dari olahraga tradisional.

Pasalnya, dikutip dari 1001 Pengetahuan Modern Untuk Anak: Relasi Inti Media Imas Kurniasih, olahraga tradisional di Indonesia sendiri pada umumnya memang terbentuk dari pengaruh permainan daerah dari berbagai suku dan etnis yang ada di Indonesia.

Meskipun permainan egrang termasuk ke dalam olahraga tradisional, namun engrang masih belum bisa diperlombakan sebagai salah satu cabang olahraga berskala nasional ataupun internasional.

Egrang tersebut hanya dapat diperlombakan sebagai olahraga permainan untuk bersenang-senang di daerah tertentu saja. Selain itu, egrang merupakan permainan tradisional dengan memanfaatkan dua pasang tongkat bambu panjang yang diberi tempat pijakan kaki.

Dilansir dari berbagai sumber, cara memainkan egrang sendiri pada dasarnya cukup sederhana. Yakni, hanya dengan cara menaiki tongkat bambu itu kemudian pemainnya diminta untuk berjalan dengan menggunakan kaki egrang.

Meskipun begitu, hal tersebut tentunya tidaklah mudah untuk dilakukan dikarenakan para pemainnya harus memiliki kesimbangan yang baik.

Permainan egrang juga termasuk ke dalam permainan tradisional yang bisa mendatangkan banyak manfaat positif bagi seseorang. Contohnya bisa melatih keberanian, ketekunan, kesabaran, hingga melatih kekuatan dan keseimbangan fisik.

Permainan egrang juga disebut sebagai salah satu tradisi yang berasal dari Lampung dengan nama terompang pancung. Namun engrang sendiri tidak hanya dapat ditemukan di Lampung, akan tetapi juga bisa ditemukan di beberapa daerah lain di Indonesia.

Misalnya saja di Sumatera Barat, disana egrang dikenal dengan sebutan tengkak (pincang). Kemudian juga di Bengkulu yang menyebutnya sebagai ingkau (sepatu bambu) serta di wilayah Jawa yang menyebutnya sebagai jangkungan dan di Kalimantan Barat disebut sebagai batungkau.

Permainan tradisional ini juga berkembang dan cukup populer di era tahun 1900-an. Tercatat, ada beberapa yang menjadikan egrang sebagai permainan tradisional, akan tetapi juga ada yang menganggapnya sebagai olahraga tradisional.

Sebenarnya egrang ini juga ternyata tidak hanya ada di Indonesia, melainkan juga ada di beberapa Negara yang memiliki budaya olahraga atau permainan egrang ini, contohnya seperti di beberapa negara di Eropa.

Diketahui pada zaman dahulu, tukang pos disana mengantarkan surat-surat dengan menggunakan Egrang. Di Jepang, egrang juga merupakan sebuah permainan traditional dan sering dijadikan perlombaan dalam rangkaian acara olahraga di sekolah-sekolah dasar.

Permainan atau olahraga tradisional ini juga turut memiliki makna yang sangat mendalam apabila diteliti lagi. Mengapa? Karena permainan yang satu ini harus dimainkan dengan niat yang kuat.

 

 

Baca : Mengulas Pembelajaran Ilmu Fisika Melalui Tradisi Lompat Batu Nias

Saat kaki sudah dipijakan pada egrang, kemudian kita harus mencondongkan badan ke depan untuk bisa berjalan. Tentunya dalam melakukannya pun kita tidak boleh ragu-ragu.

Pemain egrang juga harus bisa berjalan cepat agar seimbang dan tidak jatuh, sebab jika terjatuh maka akan terasa sakit. Tentunya ini sama halnya dengan kehidupan. Ketika kita sudah mengambil suatu keputusan, maka kita harus bertekad dan berkomitmen untuk menyelesaikannya dan tidak boleh ragu-ragu.

Selanjutnya, nilai-nilai seperti sportifitas, kerja keras dan keuletan juga sangat kental tercermin dalam nilai budaya pada permainan egrang ini. Nilai sportifitas itu bisa tercermin pada pemain yang bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, dan pemain juga tidak berbuat curang selama permainan berlangsung.

Sementara itu, nilai kerja keras bisa tercermin dari semangat pemain itu sendiri yang berusaha agar dia bisa berjalan dengan cepat dan stabil hingga sampai ke tempat yang sudah ditentukan.

Kemudian, untuk nilai keuletan itu dapat terlihat pada proses pembuatan tongkat kayu yang akan digunakan untuk egrang. Do mana bambunya itu harus dibuat sebaik mungkin agar tidak mudah patah atau rusak ketika dinaiki oleh pemain.

Siapapun dan dari Negara manapun tentunya dapat memainkan egrang. Bahkan banyak orang yang menilai bahwa egrang ini bisa dijadikan sebagai salah satu olahraga tradisional Indonesia.

Namun, sayangnya saat ini hanya di daerah-daerah terpencil saja yang masih membudidayakan permainan atau olahraga egrang. Bisa dikatakan juga saat ini sudah sulit untuk menemukan olahraga tradisional yang satu ini.

Hingga, ada beberapa seniman yang mengatakan bahwa permainan tradisional ini sudah hampir punah. Mengapa? Karena generasi muda saat ini cenderung lebih mengenal gadget atau mainan yang terbuat dari plastik yang di Impor ke Indonesia dibandingkan dengan permainan tradisional Indonesia itu sendiri.

Mirisnya lagi, mungkin juga saat ini ada beberapa anak-anak yang tidak mengetahui apa itu permainan egrang, gasing, petak umpet dan lainnya.

Selain itu, diketahui juga bahwa permainan tradisional seperti ini pun sudah mulai masuk museum dan lembaga-lembaga penelitian atau budidaya yang bisa diteliti untuk kepentingan sejarah dan budaya.

Permainan atau olahraga tradisional ini tentunya harus tetap dipertahankan, dikarenakan dia merupakan bagian dari sejarah dan olahraga di kearifan lokal. Oleh sebab itu, jangan sampai permainan dan olahraga tradisional kita ini menjadi punah.*

Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini

error: Content is protected !!