Video

Tradisi Barikan; Saling Berbagi dan Berdoa Kebaikan

×

Tradisi Barikan; Saling Berbagi dan Berdoa Kebaikan

Sebarkan artikel ini

 

Koropak.co.id – Ada banyak tradisi menarik di Indonesia. Kaya hikmah, mengandung banyak pesan kebaikan, serta kental dengan spirit moral. Satu dari sekian banyak tradisi menarik yang ada di masyarakat kita adalah Barikan.

Barikan merupakan salah satu tradisi yang masih dilaksanakan dan dilestarikan sejak sampai sekarang. Tradisi ini punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jawa. Secara bahasa, barikan atau bari’an berarti bebas. Maksudnya adalah bebas dari segala marabahaya, baik itu penyakit atau bencana alam lainnya. Ada juga yang mendefinisikan barikan sebagai berkah.

Dalam praktiknya, masyarakat berkumpul di satu tempat dan membawa makanan dari rumahnya masing-masing. Kemudian makanan itu dikumpulkan di tengah-tengah kerumunan dan dibacakan doa terlebih dahulu oleh sesepuh atau tokoh masyarakat setempat.

Setelah itu, masyarakat akan saling bertukar makanan agar mereka bisa saling merasakan rezeki satu sama lain. Acara yang biasanya digelar satu tahun sekali ini, muaranya adalah sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berdoa kepada-Nya agar senantiasa diberikan keselamatan, kesehatan, rezeki yang melimpah, dan tolak balak dari segala marabahaya.

 

Baca : Mengenal Tradisi Barikan, Ketika Masyarakat Saling Bertukar Makanan

Acaranya diselenggarakan selama satu hari, mulai dari siang sampai malam hari. Tradisi Barikan ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa atau yang sudah berumur, tapi juga turut dilakukan oleh anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.

Makanan yang dibawa dalam Tradisi Barikan ini menjadi simbol untuk menunjukkan tentang makna sedekah dan berbagi dengan sesama. Sederhana namun mencerminkan kepedulian sosial yang tinggi.

Hal lain yang menjadi spirit Barikan ini adalah sebagai kontrol sosial, dikarenakan di desa Rejosari itu masyarakatnya tidak hanya memeluk agama Islam saja, akan tetapi juga ada yang beragama Kristen. Dengan tradisi ini dapat menciptakan suatu situasi dan kondisi yang aman dan untuk mewujudkan keharmonisan.

Oleh sebagian masyarakat Jawa Timur, Barikan selalu digelar saat menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Sudah lazim di perempatan, pertigaan gang, perumahan dan kampung penduduk, warga berkumpul dan duduk beralas tikar, membawa makanan dalam wadah tampah ataupun besek.

Makanan yang dibawa dapat berupa buah-buahan, kue, ataupun nasi. Tergantung kesepakatan yang dibuat seluruh warga. Dan apakah nantinya makanan tersebut hanya ditukarkan dengan makanan bawaan tetangga, dimakan di rumah ataukah di tempat bersama-sama, itu menyesuaikan aturan yang ada di masing-masing desa.

Ada juga yang menggelarnya saat menyambut tahun baru Hijriyah. Praktiknya tak jauh beda. Masyarakat berkumpul di jalan atau tanah luas dengan membawa nasi atau makanan lainnya. Mereka lantas berdoa menyambut tahun baru Islam.

Kendati di setiap daerah tidak sama dalam waktu pelaksanaanya, pelaksaaan Barikan bermuara pada satu titik yang sama, yaitu memohon kepada Allah agar diberikan keselamatan, kesehatan dan keberkahan dalam menjalani hidup.

 

Baca pula : Tradisi Rajaban, Ekspresi Memuliakan Peristiwa Isra Miraj

 

error: Content is protected !!