Koropak.co.id – Prof. Merle Calvin Ricklefs, Ph.D. atau yang lebih akrab dengan nama M.C. Ricklefs merupakan sejarawan kontemporer asal Australia yang berkiprah dalam sejarah Indonesia, terutama Jawa dalam rentang 1600-1900-an.
Pria kelahiran 17 Juli 1943 di Ft. Dodge, Iowa, ini memperoleh gelar doktor dari Universitas Cornell. Ricklefs kemudian mengetuai Program Kajian Ketimuran dan Afrika, Universitas Monash (1980-1993).
Selain itu, juga meniti karir sebagai pengajar mengajar di Program Kajian Timur Tengah dan Asia Universitas London, Universitas Nasional Australia (ANU), Universitas Nasional Singapura (NUS), dan Universitas Melbourne.
Objek utama dalam penelitiannya adalah sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Jawa serta dampaknya bagi kerajaan lain di Nusantara. Ricklefs banyak menyingkap masyarakat Jawa dalam lingkup budaya, atas dampak masuknya Islam dan Barat.
Beberapa bukunya kerap dijadikan otoritas rujukan sejarah. Sebut dua bukunya yang terkenal berjudul ‘Sejarah Indonesia Modern (1200-2008)’ dan juga ‘Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan Penentangnya dari 1930 sampai sekarang’.
Baca : Peter Carey dan Ketertarikannya kepada Pangeran Diponegoro
Karya-karya Ricklefs yang lain ialah Jogjakarta under Sultan Mangkubumi, 1749-1792: A History of the Division of Java (1974); Modern Javanese Historical Tradition: A Study of an Original Kartasura Chronicle and Related Materials (1978); War, Culture and Economy in Java, 1677-1726: Asian and European Imperialism in the Early Kartasura Period (1993).
Ricklefs juga menulis Yogyakarta Di Bawah Sultan Mangkubumi, 1749-1792: Sejarah Pembagian Jawa (2002); Mystic Synthesis in Java: A History of Islamisation from the Fourteenth to the Early Nineteenth Centuries (2006); Polarising Javanese Society: Islamic and Other Visions (2007); dan Islamisation and Its Opponents in Java: A Political, Social, Cultural and Religious History, c. 1930 to the present (2012).
Selain menerbitkan berbagai karya tulis, Ricklefs juga pernah mengikuti berbagai fellowship, seperti National Defense Foreign Language Fellowship (Indonesian) (1965-1966), London-Cornell Project Fellowship (1967-1968), Herbert H. Lehman Fellowship (1966-1968), dan Ford Foundation Foreign Area Fellowship (1968-1969).
Atas berbagai karyanya yang monumental, Ricklefs pernah meraih berbagai penghargaan diantaranya ialah Phi Beta Kappa (1964), Woodrow Wilson Fellowship (1965), Centenary Medal (Government of Australia) “for service to Australian society and the humanities in the study of Indonesia” (2003), serta Elected to the erelidmaatschap (honorary life membership) of the Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- enVolkenkunde (2010).
Ricklefs menghembuskan napas terakhirnya pada 29 Desember 2019. Kendati demikian, sosok Ricklefs begitu lekat dengan Indonesia.
Sebagaimana dia pernah berkata, “Harapan saya adalah orang Indonesia mengakui bahwa minat saya sebagai orang asing terhadap Indonesia mencerminkan bagaimana Indonesia merupakan negara yang sangat penting di tingkat dunia.”*
Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini