Koropak.co.id – Film KKN Desa Penari digadang-gadang menjadi film horor Indonesia paling laris sepanjang sejarah. Pada 25 Mei, terhitung 25 hari sejak dirilis, film tersebut tembus hingga 8,1 juta lebih penonton.
Namun yang cukup menarik untuk dibahas adalah legenda keberadaan Badarawuhi yang digambarkan sebagai sosok penari berwujud siluman ular: setengah manusia dan setengah ular. Dari mana asal muasal ular selalu menjadi sosok gaib alias siluman?
Dilansir dari beberapa sumber, sosok Badarawuhi ini merupakan lelembut penunggu Desa Penari yang terusir dari Pantai Selatan. Dia merupakan pengawal Ratu Pantai Selatan. Alasannya diusir dari kerajaan tersebut dikarenakan telah merasuki salah satu penari dan ingin menjadi manusia.
Obsesinya dalam menari dan menjadi manusia membuat Nyi Roro Kidul marah dan membuat sosok itu menjadi lelembut penunggu tempat yang disebut-sebut menjadi tempat kejadian KKN di Desa Penari tersebut.
Baca: Mitologi Yunani dan Kisah Medusa, Wanita Cantik Berambut Ular
Badarawuhi bukanlah siluman ular pertama yang menempati hewan mistis dalam kisah-kisah Nusantara. Terlepas dari benar atau tidaknya, nyata atau maya, legenda dan cerita lelembut yang memunculkan sosok siluman ular membuktikan jika legenda ini sudah sejak lama ada.
Tak sedikit ilmu hitam yang menggunakan ular sebagai sesembahan. Ular atau serpent menjadi simbol kuno yang tak lekang oleh zaman.
Peneliti folklor Fakultas Ilmu Budaya UI, Dr. Sunu Wasono, berpendapat, jika melirik jauh ke belakang, eksistensi ular sudah dimulai sejak romansa Adam dan Hawa. Diyakini ada sosok ular yang membuat Adam dan Hawa terhempas dari surga dan berpisah di dunia.
Hewan tersebut teridentifikasi sebagai iblis Taman Eden di dalam Alkitab atau Taman Firdaus di dalam Al-Qur’an. Perwujudan iblis menjadi ular ini berhasil menggoyahkan Adam dan Hawa melakukan hal yang dilarang oleh Tuhan.
Ular juga bereksistensi dalam mitologi Yunani dalam bentuk Medusa. Hewan ini juga ada dalam hikayat pewayangan, salah satunya adalah cerita Parikesit dimana Sang Prabu berubah menjadi seekor Naga Taksaka.
Sosok ular juga muncul dalam wujud salah satu istri Bima yang digambarkan sebagai dewi cantik yang merupakan jelmaan siluman ular. Kemunculannya dalam beberapa hikayat di masa lalu turut menginspirasi dan mewarnai cerita mistis dan legenda yang beredar di masyarakat.
Sosok siluman ini juga tidak memiliki kesan baik. Dia kerap menggoda dan menjerumuskan mangsanya. Apabila dikritisi lebih lanjut, itulah alasan mengapa ular dipilih sebagai bangsa lelembut. Sebabnya, memiliki konotasi licik, lihai, ahli taktik, dan juga agresif.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini: