Silat Melayu Pukol Tujuh Diajukan Masuk WBTb Indonesia

Koropak.co.id, 05 August 2022 07:08:16
Penulis : Eris Kuswara
Silat Melayu Pukol Tujuh Diajukan Masuk WBTb Indonesia


Koropak.co.id, Kalbar - Raja Keraton Pakunegara Tayan XIV/Panembahan Anom Pakunegara XIV, Gusti Yusri mendorong agar tradisi seni bela diri silat Melayu Pukol Tujuh terdaftar di Direktorat Jenderal Kebudayaan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb).

"Jika memungkinkan, kami juga berharap silat Melayu yang saat ini dikembangkan di Kalimantan Barat (Kalbar) ini bisa didaftarkan ke UNESCO. Terlebih lagi, jejak dari pencipta silat Pukol Tujuh ini sudah jelas tercatat dan juga ada manuskripnya," kata Gusti Yusri.

Ia juga turut menyambut baik prakarsa Wak Long Mat Boceng yang telah melestarikan silat warisan leluhur itu melalui Yayasan Perguruan Silat Pukol Tujuh. Dengan begitu, asal usul dari silat Melayu ini jelas dan tercatat.

"Kami juga turut berharap agar Pemerintah Daerah melalui instansi teknisnya, untuk dapat memfasilitasi proses pendaftaran Silat Pukol Tujoh ini ke Direktorat Jenderal Kebudayaan," harapnya.

Di sisi lain, Gusti Yusri juga menekankan apabila tidak ada langkah konkret yang dilakukan, pihaknya khawatir kekayaan budaya yang sudah ada secara turun temurun dan diwariskan oleh nenek moyang ini bisa hilang begitu saja atau dicuri pihak lain.



Baca: Hikayat Pencak Silat Sudah Ada Sejak Abad VIII


"Intinya, jangan sampai kekayaan budaya kita ini nantinya diakui oleh pihak lain yang justru mendaftarkannya sebagai budaya mereka. Tentunya, hal inilah yang harus diwaspadai. Bagaimana pun juga, silat Pukol Tujoh ini merupakan salah satu jenis seni bela diri khas Kalbar yang dikembangkan secara turun temurun," pungkasnya.

Diketahui, seni bela diri silat Melayu ini dikenal masyarakat Ketapang sebelum masuknya agama Islam. Silat Melayu itu pertama kalinya dibawa dan diperkenalkan oleh Syech Ahmad Padang untuk membela diri atau mempertahankan diri dari serangan penjajah. 

Sementara itu, untuk bentuk dan jenis dasar dari silat yang pertama kali diperkenalkan ini adalah Pukul Tujuh (Tujuh Sasaran). Dalam perkembangannya, mulai dikenal berbagai macam bentuk atau jenis lainnya, seperti Kampar, Sendeng, dan Tujuh Dua Belas. 


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Komentar

Ketika Siswa Indonesia Tampilkan Seni dan Budaya Nusantara di Jepang

Koropak.co.id, 20 March 2023 07:01:39

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jakarta - Sembilan pelajar asal SMP Negeri 2 Cianjur, Jawa Barat yang ikut dalam program Pertukaran Pendidikan dan Budaya Indonesia-Jepang, berhasil tampil memukau dengan menyuguhkan berbagai penampilan seni dan budaya khas Indonesia di SMP Yachimata, Prefektur Chiba, Jepang, pada Rabu 15 Maret 2023 lalu. 

Untuk pertunjukan seni dan budaya yang diperlihatkan para remaja asal Cianjur itu diantaranya, Tari Jaipong, Permainan Kecapi Sunda, Pencak Silat, dan Angklung.

Dilansir dari laman InfoPublik, kegiatan yang dilaksanakan di SMP Yachimata, Prefektur Chiba, Jepang tersebut merupakan tindaklanjut dari penjajakan kerja sama antara Kabupaten Cianjur dengan Kota Yachimata, Jepang.

Diketahui juga bahwa kegiatan tersebut diprakarsai oleh Asosiasi Kolaborasi Internasional Cianjur (AKICI) dan Yachimata International Friendship Association (YAIFA).

Dalam keterangannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardiatno merasa bangga atas keberhasilan siswa SMPN 2 Cianjur dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. 

"Kami berharap ke depannya, program pertukaran budaya semacam ini bisa terus dilakukan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang. Selain dapat menjadi duta bangsa dalam mempromosikan Indonesia, siswa Cianjur juga dapat belajar tentang adat istiadat, tarian tradisional, bahasa Jepang serta berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata dan belajar tentang sejarah dan budaya dari Jepang," ucap Yusli dalam keterangannya.

Yusli menambahkan, dengan adanya pertukaran budaya ini, secara tidak langsung akan terjadinya upaya saling mengenal antar dua bangsa sejak usia muda. Ia menilai hal tersebut tentunya juga sangat penting bagi hubungan Indonesia dan Jepang yang saat ini sudah memasuki 65 tahun pada 2023.



Baca: Kunjungi Kwansei Gakuin University, KBRI Tokyo Perkenalkan Program IIVOSMA


"Permainan Angklung yang dimainkan oleh siswa SMPN 2 Cianjur juga berhasil memukau para siswa SMP Yachimata. Tak hanya itu saja, permainan jari-jari lentik siswa bernama Salsabilla Nur Apriliyani pada senar kecapi dengan lagu berjudul 'Sunda Mekar' begitu indah dan halus hingga berhasil membuat para siswa seperti tersihir," tambahnya.

Tak berhenti sampai disana saja, lanjut Yusli, Tarian Jaipong yang dibawakan oleh siswa SMPN 2 Cianjur juga turut mendapatkan perhatian khusus dari para siswa SMP Yachimata. "Gerakan tariannya yang dinamis dan memukau itu berhasil membuat para siswa SMP Yachimata terkagum-kagum," ucapnya.

Selain itu, pentingnya program bagi penguatan hubungan kedua negara turut diaminkan oleh perwakilan dari Yachimata International Friendship Assosiation (YAIFA), salah satu lembaga yang berperan dalam pendanaan kegiatan, Masahiro Yoshida. Adapun sumber pendanaan lainnya untuk kegiatan ini berasal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur, LPK Mizuno Semangat Bangsa, dan para orang tua siswa.

"Untuk mekanisme pembiayaan bersama semacam ini pastinya dapat menjadi role model untuk ke depannya," ujarnya sembari memperkenalkan keberadaan Sekolah RI Tokyo saat diterima Kepala SMP Yachimata di ruang kerjanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah RI Tokyo, Ari Dryaningsih mengungkapkan bahwa program pertukaran budaya yang dilakukan ini sangat penting untuk membuka wawasan sekaligus juga untuk memperkenalkan kebudayaan dari berbagai negara kepada siswa. "Kami sangat mengapresiasi tampilan budaya SMPN 2 Cianjur yang begitu memukau dan menyenangkan untuk ditonton," ungkap Ari.

Sebagai informasi, kesembilan siswa yang ikut dalam program Pertukaran Pendidikan dan Budaya yang diselenggarakan sejak 13 s.d 17 Maret 2023 ini, turut didampingi oleh Moch Yagi Hagiansyah dan Melida Putri Cahyani dari LPK Mizuno Semangat Bangsa.

Selanjutnya, pertunjukan budaya yang dilakukan di Sport Hall SMP Yachimata itu juga turut dihadiri oleh Atdikbud, Yusli Wardiatno dan Kepala Sekolah RI Tokyo, Ari Dryaningsih. Kedatangan keduanya pun langsung disambut kibaran bendera merah putih yang dilakukan oleh 350 siswa Yachimata hingga memadati separuh ruangan pertunjukan.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Hindari Kepunahan, Bahasa Gayo Aceh Akan Direvitalisasi

Koropak.co.id, 19 March 2023 07:09:44

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Aceh - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Bahasa Provinsi Aceh baru-baru ini dikabarkan akan merevitalisasi bahasa Gayo. 

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin mengatakan, Program Revitalisasi Bahasa Daerah sebagai kebijakan Merdeka Belajar Episode 17 diketahui telah berhasil menumbuhkembangkan kecintaan anak kepada bahasa ibunya.

"Pastinya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Aceh dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak sebagai penutur muda terhadap bahasa daerahnya sendiri, salah satunya bahasa Gayo," kata Muksin dalam rilis Kemendikbudristek, Sabtu 18 Maret 2023.

Muksin menambahkan, program tersebut tentunya tidak dapat terlaksana tanpa adanya koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pihak. Oleh karena itulah, Kemendikbudristek berterima kasih dan mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh yang telah berkomitmen untuk melakukan revitalisasi.

"Kami ingin memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemprov Aceh dan tiga kabupaten yang telah berkomitmen untuk melakukan revitalisasi bahasa Gayo," tambahnya.



Baca: Didong dari Gayo Aceh, Ada Sejak Zaman Reje Linge XII


Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Umar Solikhan mengungkapkan bahwa secara umum, program revitalisasi bahasa daerah itu diartikan sebagai upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah melalui pewarisan kepada generasi muda.

"Program Revitalisasi Daerah ini juga tentunya bisa mendorong penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi yang beradab. Sehingga daya hidup bahasa daerah tersebut akan ada pada tahap aman dan bisa ditransmisikan dengan baik," ungkap Umar sebagaimana dilansir dari laman InfoPublik.

Lebih lanjut, Umar juga menyampaikan, program revitalisasi bahasa Gayo ini dapat dilaksanakan dengan berbasis sekolah, komunitas, keluarga, dan masyarakat. Alasan dipilihnya bahasa Gayo untuk direvitalisasi, karena bahasa tersebut merupakan penutur terbesar kedua yang berada di provinsi Aceh.

"Pertimbangan pemilihan bahasa Gayo ini juga berdasarkan hasil dari status kajian vitalitas yang telah kami lakukan di wilayah tutur gayo pada 2019. Hasilnya pun menunjukkan bahwa status Bahasa Gayo berada pada posisi rentan," ungkapnya.

Saat ini, kata Umar, program revitalisasi bahasa Gayo sedang dalam tahap rapat koordinasi dan diskusi kelompok terpumpun. "Kami berharap dari tahapan itu nantinya akan dapat menghasilkan berbagai kesimpulan dan keputusan yang akan melancarkan pelaksanaan revitalisasi bahasa Gayo," katanya.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Bahasa Indonesia Semakin Diminati, Warga Peru Mendominasi Kelas BIPA KBRI Lima

Koropak.co.id, 18 March 2023 12:03:45

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima beberapa waktu lalu kembali membuka Kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Semester I Tahun 2023, pada Selasa 13 Maret 2023 lalu. 

Tercatat, hanya dalam kurun waktu dua minggu sejak pembukaan pendaftaran, sudah ada sebanyak 458 siswa yang mayoritasnya merupakan warga negara Peru dikabarkan telah mendaftar diri untuk mengikuti kelas ini.

Selain siswa dari Peru, BIPA Semester I tahun 2023 ini turut diikuti juga oleh siswa dari negara lainnya di dunia diantaranya, 1 orang siswa dari Bolivia, 1 orang siswa dari Brazil, 2 orang siswa dari Meksiko, 6 orang siswa dari Venezuela, 1 orang siswa dari Panama, 3 orang siswa dari Ekuador, dan 2 orang siswa dari Kolombia.

Koordinator Beasiswa Internasional Pemerintah Kota Lima, Betty Coronado Diaz juga dikabarkan memberikan dukungan penuhnya bagi pelaksanaan kelas BIPA.

"Atas nama Walikota Lima, saya menyampaikan apresiasi kepada KBRI Lima dan berharap bahwa kerja sama yang baik antara Pemerintah Kota Lima dengan KBRI Lima dapat terus terjalin," kata Betty.

Di sisi lain, sejak 2009, Pemerintah Kota Lima dan KBRI Lima telah berkolaborasi dalam berbagai kegiatan promosi Indonesia, baik di sekolah-sekolah maupun masyarakat melalui kelas memasak hingga pertunjukan tradisional Indonesia.



Baca: Antusiasme Ratusan Peserta Ikuti Kelas BIPA KBRI Lima


Sementara itu, dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, KBRI Lima sendiri diketahui membuka tiga kelas BIPA Semester I Tahun 2023 yang terdiri dari dua kelas untuk tingkat pemula (A1-418 siswa) dan satu kelas untuk tingkat lanjutan (A2-40 siswa).

Kelas Bahasa Indonesia ini rencananya akan berlangsung dalam 24 kali pertemuan, yang sudah dimulai sejak 13 Maret 2023 lalu dan akan berakhir pada 2 Juni 2023 mendatang. 

Kelas Bahasa Indonesia ini juga akan diisi oleh tiga pengajar, dan salah satunya adalah Fiorella Santamaria Montalban, warga negara Peru yang menjadi alumni kelas BIPA sekaligus alumni Beasiswa Darmawangsa di UNS Surakarta.

Sebagai informasi, Kelas BIPA di KBRI Lima sudah ada sejak 2009. Namun selama pandemi Covdi-19 yang terjadi pada 2020, membuat kelas BIPA dilakukan secara virtual dengan menggunakan bahan ajar berjudul "Sahabatku Indonesia" yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Tak hanya Bahasa Indonesia, para pengajar juga akan turut memperkenalkan budaya Indonesia secara umum, seperti aneka tarian tradisional, masakan khas, destinasi wisata, hingga adat istiadat lainnya. 

Selain itu, KBRI Lima pun dikabarkan telah merancang kegiatan untuk memperkenalkan Indonesia. Di antaranya dengan menggelar kelas memasak masakan Nusantara dan penampilan seni budaya Indonesia. Hal ini tidak lain bertujuan untuk menumbuhkan citra positif Indonesia di negara akreditasi dan negara sekitarnya.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Pemkab Lamongan Luncurkan Program Rama Shinta, Ada Pawai Ogoh-Ogoh Balun

Koropak.co.id, 16 March 2023 15:11:24

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jawa Timur - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur beberapa waktu lalu secara resmi merilis kalender event pariwisata dan budaya di Kabupaten Lamongan selama 2023. 

Tercatat selama 2023, ada 39 event pariwisata dan budaya yang akan digelar di Kabupaten Lamongan, mulai dari Maret s.d Desember 2023 mendatang.

Dilansir dari laman Pemkab Lamongan, dari ke-39 event yang akan digelar tersebut, diketahui dalam waktu dekat ini atau tepatnya pada 20 Maret 2023 mendatang, akan digelar kegiatan Haul ke-513 Sunan Drajat yang dilaksanakan di Kompleks Makam Sunan Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

Dalam acara peringatannya itu, akan di isi dengan berbagai kegiatan religi, mulai dari istighosah, tahlil, hingga salawat akbar bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Asyegaf. 

Kemudian masih di bulan yang sama, menjelang peringatan Hari Raya Nyepi tepatnya pada 21 Maret 2023 mendatang, akan digelar Pawai Ogoh-Ogoh Balun yang merupakan ritual keagamaan masyarakat Hindu di desa yang dijuluki "Desa Pancasila".

Sementara itu, untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan yang hanya tinggal menghitung hari, terdapat berbagai event yang bisa dikunjungi masyarakat. Berbagai event tersebut salah satu diantaranya adalah Ramadan Fashion Parade yang rencananya akan digelar pada 25 Maret 2023 di Alun-alun Lamongan.



Baca: Cara Lamongan Peringati Hari Ibu, Ada Kompetisi Batik dan Tenun


Kemudian ada juga Meg Ramadhan Festival yang rencananya akan digelar pada 7 s.d 9 April 2023 mendatang di Lamongan Sports Center, dan Gebyar Balik Kampung Lamongan. Selain event-event tersebut, masih ada juga berbagai kegiatan lainnya yang diselenggarakan Pemkab Lamongan untuk menyemarakan pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Lamongan.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Lamongan, Siti Rubikah mengatakan bahwa kehadiran kalender event 2023 Kabupaten Lamongan ini diharapkan mampu menjadi delegasi bagi wisatawan lokal, wisatawan nusantara (wisnus), maupun wisatawan mancanegara (wisman) yang nantinya dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata, budaya, ekonomi, dan lainnya di Kabupaten Lamongan.

"Potensi wisata, seni budaya, dan ekonomi di Kabupaten Lamongan ini kan banyak sekali. Oleh karena itulah, kita terus berupaya untuk mengoptimalisasi berbagai potensi itu. Kita juga berharap dengan dibentuknya kalender event yang kita luncurkan ini, minat wisatawan untuk datang ke Lamongan semakin meningkat," kata Rubikah, sebagaimana dilansir dari laman kominfo.jatimprov.go.id.

Rubikah menambahkan, dari ke-39 event pariwisata dan budaya yang dikemas melalui program Pariwisata Ramah dan Terintegrasi (Rama Shinta) ini, diprediksikan acara yang akan ramai di kunjungi, diantaranya Haul ke-513 Sunan Drajad, Ogoh-Ogoh Balun yang sempat berhenti akibat pandemi Covdi-19, dan Meg Ramadhan Festival.

"Selain itu ada juga Festival Kupatan Tanjung Kodok yang menjadi event pembuka dari kalender event Provinsi Jawa Timur, Festival Lamongan Tempo Doeloe, Pekan Budaya Lamongan sebagai peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL), Lamongan Muharram Festival, Bengawan Jazz Festival, Sendangagung Batik Carrnival, Festival Dayung Prahu Tradisional, Festival Layang-Layang Naga, dan Word Tourism Day Festival," tambahnya.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Ketika Raja Dangdut Menjadi Pelaku Sejarah Tingkat Dunia

Koropak.co.id, 15 March 2023 08:08:16

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jakarta - Raja Dangdut Rhoma Irama dikabarkan akan mendaftarkan musik dangdut ke United Nation Educational Scientific Cultural Organization (UNESCO). Diketahui, rencana pendaftaran musik dangdut ke UNESCO tersebut di bawah naungan Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI).

Rhoma Irama mengatakan bahwa upaya agar musik dangdut bisa terdaftar ke UNESCO itu lahir dari banyaknya dorongan dari musisi dangdut di Tanah Air yang menginginkan musik dangdut milik Indonesia ini bisa diakui di dunia. 

"Alasan saya bersama PAMMI akan mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO, karena adanya desakan dari semua teman-teman yang eksis di musik. Mereka ingin dangdut bisa diakui dunia sebagai musik asli milik Indonesia," kata Rhoma Irama saat konferensi pers "Dangdut Goes To UNESCO" di Gedung TVRI Senayan, Jakarta Pusat, Senin 13 Maret 2022 lalu.

Di sisi lain, saat ini musik dangdut sendiri sudah mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional. Di sisi lain, menurut pedangdut senior yang kini berusia 76 tahun itu, syarat untuk mendaftarkan dangdut ke UNESCO tidaklah mudah. 

"Syarat yang harus dipenuhi itu diantaranya, musik dangdut harus berusia 50 tahun, ada tokoh yang masih hidup, dan tokoh itu juga masih menekuni budaya tersebut sampai dengan saat ini," jelasnya. 

Oleh karena itulah, Rhoma Irama pun meminta partisipasi dan dukungan dari Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) untuk turut memperjuangkan musik dangdut agar dapat diakui dunia. 



Baca: Yahud! Dangdut Diajukan Jadi Warisan Budaya Dunia


"Kami meminta bantuan Kemenparekraf dan juga dukungan penuh dari DPR-RI agar semua syaratnya bisa terpenuhi. Selain itu, saya selaku pelaku sejarah juga tentunya akan bertanggung jawab dengan memberikan testimoni ke UNESCO bahwa dangdut adalah budaya Indonesia," tuturnya. 

Rhoma Irama juga menyebutkan bahwa saat ini dangdut sedang dalam proses pengesahan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Secara Nasional. 

Dalam kesempatan itu, Direktur Musik Film dan Animasi Kemenparekraf, Mohammad Amin Abdulah mengaku bersyukur bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah mengesahkan musik dangdut sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Saat ini pihaknya pun tengah mengurus semua proses di Kemendikbud agar musik dangdut bisa menjadi warisan budaya nasional.

"Hasil pengesahan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional itu nantinya akan dikeluarkan Kemendikbud, medio September 2023. Kemdudian setelah itu akan langsung didaftarkan ke UNESCO. Kami sebagai Pemerintah memposisikan diri sebagai fasilitator. Selain itu, kami juga mendukung Bang Haji Rhoma Irama selaku expert dan pelaku seni, untuk memfasilitasi mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO," kata Amin.

Amin menambahkan, di satu sisi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno juga mendukung langkah Rhoma Irama untuk mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO. Karena ia menilai, dangdut bisa menjadi lambang ekonomi kreatif Indonesia.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR-RI Nuroji menuturkan bahwa pihaknya juga akan membantu Rhoma Irama agar syarat-syarat pendaftaran musik dangdut ke UNESCO bisa terpenuhi. "Secara politik, DPR-RI tentunya sangat mendukung langkah Bang Haji Rhoma Irama untuk mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO," tutur Nuroji.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Entitas Pemajuan Kebudayaan dalam Qatar-Indonesia Year of Culture

Koropak.co.id, 14 March 2023 15:04:19

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jakarta - Tahun ini, Museum Qatar bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha, menyelenggarakan program Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture.

Diketahui, program yang diselenggarakan Pemerintah Qatar dan Pemerintah Republik Indonesia (RI) tersebut, didalamnya berisi serangkaian pertunjukan, pameran, residensi, dan berbagai kegiatan kebudayaan lainnya. 

Kolaborasi Qatar dan Indonesia dalam Year of Culture ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat sekaligus sebagai upaya saling mendukung dalam hal pemajuan kebudayaan dan sektor kreatif yang terus berkembang di kedua negara itu.

Dimulai sejak 2012, di bawah kepemimpinan Sheikha Al Mayassa bin Hamad bin Khalifa Al Thani, Museum Qatar mengembangkan inisiatif tahunan bertajuk "Tahun Kebudayaan" atau "Year of Culture". 

Year of Culture sendiri merupakan platform diplomasi budaya yang merayakan keragaman budaya dan memperdalam kesalingpahaman antara Qatar dengan negara lain.

Sebelumnya, Qatar-Indonesia Year of Culture sendiri telah dimulai dengan partisipasi lima orang pesilat profesional dari Indonesia di acara Qatar National Sports Day yang dilaksanakan di Doha pada 14 s.d 15 Februari 2023 lalu. 

Publik Qatar khususnya para pecinta olahraga pun tampak sangat antusias untuk menyaksikan secara langsung dan mengikuti lokakarya atau workshop singkat seni bela diri tradisional Indonesia yang sudah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di UNESCO ini.



Baca: Tahun Kebudayaan Indonesia-Qatar, Para Jagoan Silat Adu Jurus


Selanjutnya pada 12 Maret 2023, diadakan opening reception di Museum of Islamic Arts sebagai penanda resmi dimulainya program Year of Culture selama setahun penuh.

Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, di Doha, Muhammad Adlin Sila menyampaikan, dengan adanya rangkaian kegiatan Year of Culture itu menunjukkan bahwa pendekatan kebudayaan bisa menjadi sarana yang dapat memperkuat pemahaman antarbangsa.

"Selain memperkuat pemahaman antarbangsa, pendekatan kebudayaan itu juga tentunya dapat memelihara keharmonisan antarnegara," katanya sebagaimana dilansir dari laman InfoPublik.

Sementara itu, Kepala Museum Qatar, Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani mengungkapkan bahwa Qatar-Indonesia Year of Culture merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk saling mengapresiasi, termasuk peranannya dalam dunia Islam, serta hal-hal lain yang menyatukan kedua negara dalam keragaman. "Kami siap merayakan tahun yang penuh dengan pertukaran budaya ini," ungkap Sheikha. 

Hal senada dituturkan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Qatar, Ridwan Hassan. Ia menuturkan bahwa saat ini, dunia membutuhkan kerja sama multilateral yang lebih dari sebelumnya. Hal itu pun bisa dimulai dengan memberdayakan orang-orang yang ada di sekitar untuk berinteraksi, belajar, dan berkolaborasi satu sama lain. 

"Indonesia pastinya sangat menyambut baik kesempatan untuk merayakan kemitraan kuatnya dengan Qatar melalui Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia 2023," tutur Ridwan Hassan dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Senin 13 Maret 2023.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Anjungan Rumah Lamin Sabet Penghargaan Bangunan Terunik di Hong Kong

Koropak.co.id, 14 March 2023 07:11:38

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jakarta - Dalam gelaran The Hong Kong Flower Show 2023, Indonesia berhasil menorehkan prestasi dengan terpilihnya Anjungan Rumah Lamin dari Kalimantan Timur untuk kembali mendapatkan Penghargaan dengan kategori Merit Award for Unique Feature 2023. 

Diketahui, Rumah Lamin dari Kalimantan Timur itu sendiri diperkenalkan kepada masyarakat lokal Hong Kong dalam gelaran The Hong Kong Flower Show 2023 yang dilaksanakan di Victoria Park, terhitung sejak 10 s.d 19 Maret 2023 lalu.

Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, Ricky Suhendar mengungkapkan bahwa pihak terus mendorong promosi pariwisata dan budaya Indonesia di Hong Kong melalui keikutsertaan atau partisipasi Indonesia di berbagai event bergengsi di Hong Kong.

"Tema Rumah Lamin yang dipilih ini juga selaras dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara yang ada di wilayah Kalimantan Timur. Dengan mengusung konsep smart city dan green city, IKN pun tentunya akan menjadi wajah baru dan penggerak perekonomian Indonesia di masa depan," ungkap Suhendar sebagaimana dihimpun dari laman kemlu.go.id.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno yang juga berkesempatan untuk mengunjungi anjungan Rumah Lamin menyampaikan, semangat promosi Wonderful Indonesia ini dilakukan secara komprehensif.



Baca: Ketika Para Pembalap WSBK 2023 Ikuti Karnaval Budaya di Mandalika


"Promosi yang dilakukan secara komprehensif ini mulai dari pariwisata, seni, budaya hingga menghidupkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif (ekraf) setempat," ucap Menparekraf Sandiaga Uno.

Sebagai informasi, replika rumah kayu yang di daerah asalnya memiliki panjang 300 meter ini dihias warna-warni dan ditambah dengan aksesoris khas Dayak. Tak ketinggalan, rumah tersebut juga dipadukan dengan berbagai rona bunga tema hydrangea dan beberapa jenis bunga lainnya.

Dengan adanya berbagai tambahan ornamen hingga aksesoris yang dipakai, membuat Rumah Lamin semakin eksotis dan juga semakin memancarkan keanggunannya. Rumah Lamin ini sendiri dapat dengan mudah ditemui karena memiliki hiasan gapura berwarna kekuningan yang mencolok.

Di sisi lain, keberhasilan rumah-rumah adat di berbagai wilayah di Indonesia dalam menyabet gelar juara ini, menunjukkan ketertarikan warga Hong Kong akan budaya Indonesia. Hal ini tentunya bisa menjadi modal yang kuat dalam promosi pariwisata Indonesia di Hong Kong. 

Selain Rumah Lamin yang meriah, sebelas grup seni budaya yang anggotanya merupakan pekerja migran Indonesia pun tampil di panggung utama pada Ahad 19 Maret 2023 lalu, agar bisa semakin mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat lokal di panggung utama.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Lestarikan Budaya, Pemuda Papua Ikuti Pelatihan Membatik

Koropak.co.id, 11 March 2023 07:09:06

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Papua - Sebagai upaya dalam melestarikan budaya, Komunitas Papua Muda Inspiratif (PMI) menggelar pelatihan membatik di gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH), Kota Jayapura, Papua, Kamis 9 Maret 2023 lalu. 

Diketahui, kegiatan pelatihan membatik itu merupakan rangkaian pre-event sebelum peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub yang dilakukan oleh Presiden RI, Ir H Joko Widodo atau Jokowi.

Selain sebagai upaya melestarikan salah satu budaya Bumi Cendrawasih, kegiatan pelatihan ini juga digelar dengan tujuan untuk mengajak pemuda Papua agar mencintai batik.

Adapun tujuan lain dari kegiatan yang digelar organisasi pemuda binaan Badan Intelijen Negara (BIN) itu adalah untuk mengembangkan kreativitas, budaya dan inovasi yang ada pada generasi muda di Papua.

Pengajar dalam pelatihan, Miriam Veronica menjelaskan bahwa motif batik yang dibuat dalam pelatihan kali ini adalah motif khas Papua yang bersifat autentik. Karena motif tersebut juga merupakan hasil buah pemikiran dari para peserta.

"Untuk motifnya, ada yang mengangkat dari lambang keluarga mereka sendiri, ada yang dari tumbuhan, hingga hewan-hewan air seperti penyu yang berarti umur panjang. Masih banyak lagi yang ditambahkan yang kami ambil dari petikan-petikan motif yang sudah mereka gali," jelas Miriam dalam keterangan tertulisnya belum lama ini.



Baca: Papua Youth Creative Hub, Tempat Anak Muda Papua Berkarya dan Kejar Mimpinya


Miriam pun melanjutkan proses membatik dalam pelatihan tersebut dengan menggunakan dua teknik, yakni membubuhkan malam atau lilin batik dengan canting dan kuas. "Yang kuas ini sifatnya lebih ekspresif. Kalau yang canting sendiri, mereka masih belajar menggunakannya," terangnya.

Di sisi lain, Miriam sendiri mengaku takjub dengan antusiasme yang ditunjukan para peserta dalam pelatihan. Bahkan selama ia memberikan materi, anak muda Papua selalu bertanya dan ingin mencoba motif dan teknik baru.

"Sebenarnya kami hanya memantik, bukan mengajarkan. Namun kami memantik dari ide-ide yang mereka bisa kumpulkan dari budaya mereka sendiri. Kemudian setelah itu kami tuangkan ke kain," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Penita Bumi mengaku alasan dirinya mengikuti pelatihan dikarenakan ia sejak kecil sudah gemar menggambar motif-motif.

"Dengan mengikuti pelatihan ini, saya berharap bisa turut menginspirasi rekan-rekan sesama anak muda Papua untuk bisa ikut melestarikan budaya Papua dengan membatik," kata Penita sebagaimana dilansir dari detik.

Dalam pelatihan itu, Penita mencanting batik dengan motif dari Sentani yang diakuinya bahwa motif tersebut sangat cantik sekali. "Saya paling senang membuat motif ini, karena memang dari kecil juga saya sudah senang dan hobinya membuat motif," terangnya.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Sejumlah Kesenian Asal Karawang Ditetapkan Jadi WBTb

Koropak.co.id, 09 March 2023 15:03:28

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jawa Barat - Sejumlah kesenian dan budaya asal Karawang, Jawa Barat, mulai dari Topeng Banjet hingga Ajeng Karawang baru-baru ini secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. 

Kepala Sub Koordinasi Pengembangan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang, Neni Martini menjelaskan bahwa kesenian asal Karawang, Ajeng Karawang sendiri telah ditetapkan sebagai WBTb Indonesia asal Jawa Barat pada 2022. 

"Ajeng Karawang merupakan seni pertunjukan dengan seperangkat instrumen alunan musik, mulai dari kendang, ketuk, gong, saron, bonang, kedempung, kecrek, dan terompet. Salah satu ciri yang menonjol dari kesenian ini adalah nada tinggi dari terompet," jelas Neni belum lama ini. 

Neni menambahkan, Ajeng Karawang juga memiliki sejumlah lagu khusus. Namun sayangnya, yang menjadi persoalannya saat ini generasi sepuh dari kesenian tersebut sudah banyak yang telah tiada. Sedangkan untuk generasi penerusnya, masih belum menguasai semua lagu berikut instrumennya. 

"Untuk Kesenian Karawang lainnya yang ditetapkan sebagai WBTb Indonesia yakni Topeng Banjet, seni pertunjukan yang diperkirakan sudah ada sejak 1900 atau abad ke-20 di Karawang," tambahnya.

Lebih lanjut, ada juga Tari Ketuk Tilu yang turut ditetapkan sebagai WBTb dari Jawa Barat. Disebutkan bahwa Tari Ketuk Tilu ini merupakan cikal bakal atau sebagai tonggak lahirnya Jaipongan. 

"Hal tersebut pun dibuktikan dengan banyaknya seniman dan budayawan Karawang yang meyakini bahwa Tari Ketuk Tilu dan Jaipongan itu sesungguhnya lahir di Karawang," ucapnya. 



Baca: Tiga Karya Budaya Khas Garut Ditetapkan Jadi WBTb Tahun 2023


Terbaru, kata Neni, ada Silat Godot yang secara resmi ditetapkan sebagai WBTb dari Jabar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 7 s.d 8 Desember 2022 dan diumumkan pada 28 Februari 2023 lalu. 

"Silat Godot ini merupakan seni bela diri jarak dekat yang memanfaatkan tenaga lawan, dan bukan mengadukan kekuatan dengan lawan. Untuk teknik jurus dari Silat Godot terdiri dari pengalahan sendi kuncian lawan," katanya.

Dalam kesempatan itu juga Neni mengungkapkan bahwa Silat Godot bukan hanya merupakan seni bela diri, melainkan juga sebagai cerminan budaya dari Karawang. Biasanya pesilat Godot banyak dijumpai di wilayah Tirtamulya, Cilamaya, Cikampek, dan Kotabaru. 

"Salah satu padepokan dari Silat Godot ini berada di Kampung Sukaati, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kotabaru, Karawang. Berbicara mengenai pengajuan WBTb sendiri dilakukan secara bertahap," ungkapnya. 

Untuk tahapannya, lanjut Neni, kesenian dan budaya kabupaten atau kota itu diusulkan ke pemerintah provinsi. Kemudian setelah ditetapkan di provinsi, lalu akan diusulkan ke pemerintah pusat. 

"Setelah pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkannya sebagai WBTb Indonesia. Langkah selanjutnya, akan diajukan sebagai WBTb dunia ke UNESCO. Tentunya tidak mudah, karena harus melalui tahapan dan kajian yang ketat," pungkasnya.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Pameran Narawandira, dan Peran Manusia Sebagai Tokoh Utama Pelestarian Alam

Koropak.co.id, 08 March 2023 15:10:31

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta baru-baru ini menggelar kegiatan bertajuk "Pameran Narawandira: Keraton, Alam, dan Kontinuitas" di Area Kedhaton Keraton Yogyakarta mulai dari 5 Maret s.d 29 Agustus 2023 mendatang.

Diketahui, kegiatan Pameran Narawandira yang dilaksanakan Keraton Yogyakarta itu menampilkan berbagai jenis vegetasi atau tanaman yang memiliki hubungan erat dengan Keraton Yogyakarta. 

Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa berbagai jenis tanaman yang ada di Keraton Yogyakarta ini memiliki aspek historis dan vegetasi dalam perjalanan Kasultanan Yogyakarta. 

"Seperti tanaman asem, tanjung, gayam, beringin, kepel, hingga belimbing wuluh, semuanya sangat dekat dengan kosmis masyarakat Jawa. Selain itu, Bentang sumbu filosofi yang menjadi jalan-jalan protokol bagi semua masyarakat sudah seyogyanya perlu dijaga vegetasinya," kata Sri Sultan HB X saat membuka pameran pada Sabtu 4 Maret 2023 lalu.

Sri Sultan HB X juga mengungkapkan bahwa berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Bumi Pertiwi itu sudah semestinya tidak hanya dimanfaatkan dan dieksploitasi terus-menerus. Akan tetapi juga harus diimbangi dengan upaya-upaya pelestarian dengan cara-cara yang adiluhung.

"Vegetasi hari ini tidak sekadar padi, tebu, pohon, batang, bunga, daun dan hutan yang membentang, melainkan juga berbagai kearifan dari alam yang memenuhi ruang sakral dan profan dalam waktu yang bersamaan," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Sri Sultan HB X juga menyampaikan bahwa pameran yang dilaksanakan kali ini merupakan bagian dari peringatan 34 tahun jumenengan. Menurutnya, secara harfiah tema Narawandira itu berarti manusia dan kontinuitas alam.

"Budaya Jawa kerap merefleksikan hubungan antara alam sebagai kausalitas. Di sisi lain alam juga menjadi jawaban dari kebutuhan manusia yang wruh lan wanuh marang pertiwi," ucapnya.

Tak hanya itu saja, Sri Sultan HB X menilai bahwa alam juga sebagai bagian dari makro-kosmos yang kerap memberi kejutan bagi mereka yang tak acuh dan tak pernah asuh terhadap buminya.

"Jika ditelaah lebih mendalam, alam dan manusia ini memiliki hubungan integral yang saling mengikat dan tarik-menarik. Pada titik inilah, falsafah Hamemayu Hayuning Bawana dari Pangeran Mangkubumi begitu selaras untuk diejawantahkan," ujarnya.

Lebih lanjut, menjaga dan merawat keserasian dunia, sudah menjadi tugas yang semestinya diemban manusia seutuhnya. Seperti halnya judul pameran Narawandira, manusia dituntut untuk bisa menjadi agen kontinuitas alam.



Baca: Sumbu Filosofi Yogyakarta Diusulkan Jadi Kawasan Warisan Budaya Dunia


"Kedekatan Keraton Yogyakarta dengan alam juga telah termaktub dalam babad maupun arsip-arsip lokal. Bahkan Pangeran Mangkubumi dengan prinsip Salumahing bumi lan sakurebing langit kagunganing nata juga sudah terlebih dahulu membuka hutan beringin untuk dijadikan sebagai pusat pemerintahan baru dari Mataram di Yogyakarta," tuturnya.

Sri Sultan HB X juga menjelaskan bahwa kawasan hutan beringin juga diubah menjadi lahan-lahan pertanian, perkebunan, hingga taman dan pesanggrahan untuk memenuhi ruang hidup. 

"Lalu, masing-masing kawasan itu kemudian berkembang, ada yang berkembang pesat hingga membuat Yogyakarta menjadi daerah yang kaya akan sumber daya alam agraris," jelasnya.

Kata Sri Sultan HB X, pameran yang bertepatan dengan Perayaan Hari Penegakan Kedaulatan Negara ini sekaligus juga menandai keterbukaan Keraton, agar bisa mencapai sasaran khususnya bagi pengunjung generasi digital yang dituju.

Sementara itu, Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Nityabudaya GKR Bendara sekaligus Ketua Pelaksana dan Penanggung Jawab Pameran Narawandira menuturkan lebih dari 10 dekade setelah peradaban hutan beringin dibangun Pangeran Mangkubumi, dan Yogyakarta menjelma menjadi kota kerajaan yang subur. 

"Kedekatan keraton dengan alam pun secara kontekstual dimanifestasikan dalam falsafah Hamemayu Hayuning Bawana. Selanjutnya, kontinuitas dari keraton dan alam itu mewujud pada pemanfaatan vegetasi tepat guna dalam berbagai kepentingan, baik sakral maupun profan," tuturnya. 

Di satu sisi, pameran ini juga menjadi potret dari keberlangsungan keraton dalam menjaga alam dan merawat kontinuitas dari narasi historis Yogyakarta, sebagai kota peradaban di antara bentang alam Merapi dan Laut Selatan.

"Oleh sebab itulah, kami melalui Kawedanan Radya Kartiyasa menggelar pameran Narawandira. Nara berarti manusia, dan wandira berarti beringin," katanya. 

Tak hanya itu saja, beringin juga sering menjadi representasi dari seorang pemimpin dikarenakan memiliki keistimewaan yaitu kuat dan kokoh, mudah beradaptasi, menjadi pengayom dan penopang, dapat memberi manfaat dan terus bertumbuh. 

"Dengan adanya pameran ini, kami ingin memberi potret dari peran manusia sebagai tokoh utama dalam pelestarian alam," pungkasnya.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Ketika Para Pembalap WSBK 2023 Ikuti Karnaval Budaya di Mandalika

Koropak.co.id, 04 March 2023 15:05:09

Eris Kuswara


Koropak.co.id, NTB - Kejuaraan World Superbike (WSBK) 2023 secara resmi digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak kemarin, Jumat 3 Maret 2023 dan akan berakhir besok, Ahad 5 Maret 2023.

Guna mendukung kelancaran kompetisi balapan motor tingkat dunia di Indonesia itu, pihak penyelenggara WSBK 2023, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sebelumnya telah melakukan segala persiapan yang maksimal.

Tercatat sejak Kamis 2 Maret 2023 lalu, sebanyak 750 kru dan pembalap WSBK 2023 sudah tiba di Sirkuit Mandalika. Sementara itu, untuk berbagai perlengkapan logistiknya sendiri sudah diangkut menuju Sirkuit Mandalika sejak 27 Februari 2023 lalu.

Bisa dikatakan gelaran WSBK 2023 yang dilaksanakan di Sirkuit Mandalika ini spesial, karena dirayakan bersama karnaval budaya Mandalika. Sebelum balapan sesungguhnya digelar, para rider WSBK disambut dengan beragam atraksi kebudayaan dalam event kolaborasi tersebut.

Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri, berharap agar seluruh pihak termasuk masyarakat setempat dapat mendukung keberhasilan ajang WSBK saat ini. "Selain WSBK, kami berharap seluruh pihak dan masyarakat juga bisa mendukung ajang MotoGP yang akan digelar mendatang untuk pengembangan pariwisata di Mandalika," harapnya.



Baca: Ni Luh Putu Ayu Hariyani, Gadis Mataram yang Dinobatkan Jadi Putri Mandalika 2023


Sementara itu, dilansir dari laman resmi Go mandalika, setidaknya ada delapan pembalap yang ikut serta dalam festival budaya kala itu, di antaranya Phillip Oettl, Axel Bassani, Hafizh Syahrin, Lorenzo Baldassarri, Nicholas Spinelli, Bahattin Sofuoglu, Adam Norrodin, dan Can Oncu.

Kedelapan pembalap WSBK tersebut tampak mengenakan selendang tradisional Lombok dan ikat kepala yang biasa disebut dengan Sapuk. Tak ketinggalan mereka juga mengikuti kegiatan arak-arakan dengan didampingi oleh Puteri Mandalika.

Selain itu, aneka tari-tarian dan musik tradisional, serta bela diri atau martial arts yang dijadikan juga sebagai olahraga tradisional khas Lombok, peresean turut memeriahkan karnaval budaya tersebut.

Salah seorang pembalap WSBK, Axel Bassami mengaku terkesan ketika mengikuti kegiatan karnaval budaya di Mandalika. "Ya, saya sangat senang sekali bisa mempelajari budaya lombok," tutur Axel sebagaimana dilansir dari Antara.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini:


Tiga Karya Budaya Khas Garut Ditetapkan Jadi WBTb Tahun 2023

Koropak.co.id, 03 March 2023 15:09:34

Eris Kuswara


Koropak.co.id, Jawa Barat - Tiga karya budaya dari Kabupaten Garut, Jawa Barat secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Tahun 2023. Diketahui, ketiga karya budaya dari Kabupaten Garut tersebut diantaranya, Ngawuwuh, dan dua makanan khas Garut yaitu burayot, dan dodol.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Tita Puspitasari mengungkapkan bahwa sebenarnya dalam penetapan WBTb tahun 2023 itu, pihaknya mengusulkan 7 karya budaya khas Garut diantaranya Sambel Cibiuk, Kampung Cukur, Dodol, Batik Garutan, Ampih Pare, Burayot, dan Ngawuwuh. 

"Namun dari ketujuh karya budaya yang diusulkan, hasilnya hanya 3 saja yang ditetapkan sebagai WBTb. Untuk proses penetapan WBTb sendiri diawali dengan pendataan dengan cara pemetaan per kecamatan, berikut dengan benda cagar budayanya," ungkap Tita dalam keterangannya, Rabu 1 Maret 2023 lalu.

Tita menjelaskan, setelah terdata, dan diinventarisir semua, karya budaya tersebut diusulkan melalui tingkat provinsi. Setelah itu, baru ditetapkan melalui sidang yang dipimpin oleh tim ahli dan disaksikan secara langsung melalui zoom meeting oleh para pimpinan daerah pengusul WBTb.

"Hingga saat ini, ada 9 karya budaya di Kabupaten Garut yang sudah ditetapkan sebagai WBTb dengan rincian 6 WBTb Tingkat Nasional dan 3 WBTb Tingkat Provinsi. Untuk WBTb Tingkat Nasional diantaranya Ngalungsur, Lais, Tata Ruang Kampung Pulo, Badeng, Surak Ibra, dan Cigawiran. Sementara untuk WBTb Tingkat Provinsi yang baru saja ditetapkan tahun 2023 ini yaitu Ngawuwuh, Burayot dan Dodol," jelasnya.

Tita menuturkan, tindaklanjut setelah penetapan itu, maka akan menjadi WBTb Nasional yang dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan dengan payung hukum Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 serta menjadi data base Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).



Baca: Lestarikan Bahasa Sunda, Unpad Gelar Pasanggiri Tarucing Cakra


"Dengan ditetapkannya menjadi WBTb Nasional, maka dari sisi hukum sudah jelas menjadi hak paten daerah. Harapan kami juga bisa menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap budaya daerah semakin tinggi. Karena pemerintah pusat juga serius untuk melakukan fasilitasi, pembinaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan WBTb ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat secara resmi menetapkan 54 karya budaya sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Tahun 2023 di Kantor Disparbud Jabar, Kota Bandung, Selasa 28 Februari 2023 lalu.

Penetapan WBTb tersebut dilakukan setelah melalui beberapa tahapan, mulai dari pengusulan karya budaya oleh dinas-dinas yang membidangi kebudayaan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, pengkajian usulan karya budaya oleh tim ahli, serta sidang penetapan WBTb Jawa Barat tahun 2023 yang telah dilaksanakan pada 7 s.d 8 Desember 2022 lalu.

Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengharapkan kedepannya 54 karya budaya yang telah ditetapkan sebagai WBTb itu bisa lebih dioptimalkan menjadi sebuah atraksi untuk menarik wisatawan, baik Nusantara maupun Mancanegara untuk berkunjung ke Jawa Barat.

"Dengan ditetapkannya WBTb Tahun 2023 ini, kami berharap di Kabupaten/Kota di Jawa Barat untuk terus menerus mengupayakan agar dijadikan sebagai salah satu bagian dari atraksi dan menjadi daya tarik pariwisata di Jawa Barat," kata Benny sebagaimana dilansir dari laman jabarprov.go.id.


Silakan tonton berbagai video menarik di sini: