Koropak.co.id, Yogyakarta – Stasiun kereta api merupakan salah satu infrastuktur yang memiliki andil besar dalam perjalanan bangsa. Salah satunya adalah Stasiun Lempuyangan yang merupakan stasiun kereta api pertama sekaligus tertua yang ada di Yogyakarta.
Dalam Buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid I dijelaskan, Stasiun Lempuyangan dibangun oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij (NISM), sebuah perusahaan swasta Hindia Belanda dan mulai dioperasikan pada 10 Juni 1872. Pembangunan relnya dimulai dari Kemijen, Semarang, pada era 1800-an.
Pembangunan stasiun kereta api tersebut dilakukan sebagai titik akhir jalur kereta api lintas Semarang-Solo-Yogyakarta, dan dilatarbelakangi oleh kebijakan pengangkutan gula. Saat itu telah banyak industri gula yang bermunculan di Yogyakarta yang seluruhnya dikelola oleh Hindia Belanda.
Tak hanya dijadikan sebagai moda transportasi untuk pengangkutan gula dan mobilitas masyarakat di wilayah Vorstenlanden-Semarang, stasiun itu juga merupakan pemberhentian terakhir dari jalur kereta api rute Semarang-Solo-Yogyakarta.
Baca: Stasiun Manggarai, Saksi Bisu Pemindahan Ibu Kota
Rutenya menghubungkan empat kerajaan di Jawa, yaitu Kesunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Kadipaten Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram Islam.
Di dalamnya terbagi menjadi beberapa ruangan, mulai dari ruang depan stasiun, loket penjualan tiket, ruang kepala stasiun, ruang administrasi, hingga ruang pimpinan perjalanan kereta api. Ada juga gudang barang, jembatan timbang, garasi truk angkutan barang, menara penyimpanan cadangan bensin, kantor pekerja pemelihara jalur rel, tempat penyimpanan alat-alat pandai besi, rumah sinyal, gudang penyimpanan sepeda dan lampu, menara air, rumah dinas pegawai NISM, perumahan pegawai NISM orang bumiputra, gardu jaga, dan bangsal lokomotif.
Setelah masa kolonial Belanda berakhir, pada masa penjajahan Jepang hingga Indonesia merdeka, Stasiun Lempuyangan dengan layanannya masih terus aktif dalam menggerakan ekonomi sampai dengan saat ini.
Kini, Stasiun Lempuyangan menjadi tempat pemberhentian kereta kelas ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan masih beroperasi dan berada di bawah wilayah Daerah Operasi VI Yogyakarta (Daop VI Yogyakarta). Stasiun Besar tipe B ini juga melayani seluruh keberangkatan dan pemberhentian kereta api ekonomi baik komersial maupun bersubsidi dari berbagai daerah dari seluruh Jawa. Sejak 2010, Stasiun Lempuyangan berstatus cagar budaya.