Koropak.co.id, Sumatra Barat – Kita pasti sudah terbiasa mendengar minuman bernama susu telur madu jahe atau STMJ. Minuman itu sudah santer di khalayak ramai. Namun bagaimana jika telur itu ada dicampur dengan teh?
Di Sumatra Barat ada minuman teh telur yang dalam bahasa setempat bernama teh talua. Biasa tersedia di lapau atau warung minuman, hingga di restoran Padang. Minuman itu berupa teh yang ditambahkan dengan gula serta kuning telur yang sudah dikocok, kemudian ditambahkan dengan jeruk nipis. Telur yang digunakan biasanya telur ayam kampung atau bebek.
Cara membuatnya terbilang mudah. Cukup dengan mengkocok ayam kampung, lalu tambahkan gula dan kocok terus hingga berbusa. Setelah itu, seduh dengan air teh panas dan tambahkan pula perasan jeruk nipis guna menyamarkan bau amis.
Begitu didiamkan sejenak, maka akan membentuk lapisan-lapisan di dalam gelas, mulai buih hingga lapisan berwarna kecokelatan. Minuman tersebut diyakini dapat menambah stamina. Hal itu selaras dengan sejarahnya yang sudah ada sejak zaman tanam paksa.
Baca: Bajigur, Minuman Herbal Favorit para Petani Jawa Barat
Di masa itu, Belanda melarang masyarakat untuk mengkonsumsi apa yang Belanda konsumsi. Alhasil, para pekerja Sumatra Barat mencari alternatif lain dengan membuat teh berbahan daun kopi atau dari ampas pabrik. Kemudian mencampurkan bahan itu dengan telur berukuran kecil yang tak laku di pasar.
Ada pula yang mengatakan ketika membangun Jam Gadang dulu, menaranya terbuat dari campuran kapur, pasir putih, serta putih telur. Sementara kuning telurnya diolah oleh pekerja dan mencampurkannya ke dalam teh.
Minuman itu terus berkembang dan sempat hanya boleh dikonsumsi oleh kalangan elit. Biasanya ada dalam jamuan pejabat, pengusaha, perantau, atau saudagar kaya yang ada di kampung tersebut. Kini, teh talua sangat mudah dikonsumsi siapapun lantaran dijajakan di warung-warung tradisional Minangkabau dan tentu saja menjadi poin plus bagi pariwisata Sumatra Barat.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini:
