Video

Ada Sejak Zaman Berburu, Ini Dia Tarian Tertua di Pulau Timor

×

Ada Sejak Zaman Berburu, Ini Dia Tarian Tertua di Pulau Timor

Sebarkan artikel ini

 

Koropak.co.id – Nusa Tenggara Timur punya banyak seni budaya lawas nan menakjubkan. Salah satunya Tari Bonet, tarian tertua di Pulau Timor yang diyakini sudah ada sejak fase kehidupan berburu yang dilakukan masyarakat Suku Dawan, kelompok etnik yang mendiami Pulau Timor, terutama di wilayah barat.

Dilakukan secara berkelompok, tarian ini melambangkan semangat dan kebersamaan. Tari Bonet memiliki ciri khas, yakni bentuk formasi yang melingkar dan penggunaan puisi atau pantun dalam liriknya yang mengandung kekayaan khazanah sastra lisan Suku Dawan.

Secara etimologi, Bonet sendiri berasal dari rangkaian kata dalam bahasa Dawan, yakni Na Bonet yang berarti mengepung, mengurung, mengelilingi atau melingkari. Sementara dalam konteks tari, Bonet bisa diartikan sebagai menari dengan posisi membentuk lingkaran.

Tarian yang erat dengan tradisi berburu masyarakat Dawan yang hidup nomaden secara komunal itu dilakukan sebagai bentuk suka cita telah memperoleh binatang buruan untuk keberlangsungan hidup mereka.

 

Baca: Tari Bonet; Tarian Tertua dari NTT, Ada Sejak Zaman Prasejarah

 

Binatang hasil buruan itu dimasak dan dinikmati bersama, dan sebelum disantap akan digelar upacara penyucian roh binatang buruan serta ritual persembahan kepada dewa.

Pada saat melakukan perburuan, orang-orang Timor khususnya kaum laki-laki, akan melakukan taktik pengepungan dengan berkumpul mengelilingi binatang buruannya. Mereka menggunakan api untuk membakar semak belukar dan hutan.

Ketika api membakar semak belukar, mereka akan menari-nari mengitari hutan sambil bersorak dan bersiul sembari berjaga-jaga apabila ada binatang yang ingin menghindarkan diri dari perburuan. Setelah memperoleh binatang buruan, mereka kembali ke tempat pemukiman dengan riang.

Lantas kaum perempuan keluar menjemput para pemburu sembari memukul bunyi-bunyian dan menari bersama-sama. Mereka juga saling bergandengan tangan dan menari berputar-putar dalam lingkaran.

Di tengah lingkaran, ada api unggun sebagai lambang atau simbol penolong masyarakat Suku Dawan. Sambil mengitari api, para pemburu mendendangkan syair atau pantun yang menuturkan perburuan.

 

Baca juga: Mengenal Aksara Lota Ende dan Keberadaannya Kini

 

error: Content is protected !!