Muasal

Kering Kentang Sering Disebut Mustofa, Kenapa?

×

Kering Kentang Sering Disebut Mustofa, Kenapa?

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id, Jakarta – Masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di Pulau Jawa pastinya sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Namanya Kering Kentang. 

Sesuai dengan namanya, makanan ini terbuat dari kentang yang dipotong kecil-kecil menyerupai stik dan sudah kerap sekali muncul di meja makan banyak orang atau dijadikan juga sebagai menu katering.

Selain sebagai lauk teman nasi putih, kering kentang juga sangat cocok untuk dijadikan sebagai camilan. Bahkan, kering kentang juga cocok sekali untuk dijadikan sebagai stok makanan dalam jangka panjang dikarenakan makanan ini bisa awet sampai berbulan-bulan lamanya.

Namun tahukah kamu? Selain populer dengan nama kering kentang, makanan ini kerap juga disebut sebagai kentang “Mustofa”. Lantas, apa alasan olahan kentang ini disebut dengan Mustofa? 

Diketahui, makanan yang satu ini awalnya populer di pulau Jawa, hingga pada akhirnya merebak ke berbagai daerah di Indonesia. 

Penyebutan mustofa sendiri memang banyak ditemui di Jawa, seperti ketika di Warteg, penjualnya kerap menyebut makanan ini sebagai mustafa atau mustopo, sesuai dengan dialek lokalnya. 

Terkait dengan hal itu, berdasarkan sejarahnya, ternyata kentang mustofa ini ada kaitannya juga dengan presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. 

Diceritakan, sebagai seorang presiden, tentunya Bung Karno sapaan akrabnya, memiliki chef pribadi yang melayani segala kebutuhan pangannya, khususnya makanan berat. 

Baca: Alasan Orang Indonesia Suka Serba Gorengan

Nah, dari salah satu pengolah menu untuk sang presiden tersebut, ada seseorang yang bernama Opo Mustofa atau yang kerap disapa sebagai Mustofa. Ia kerap sekali melayani presiden beserta dengan keluarga dan tamunya apabila sedang berada di Istana Cipanas.

Opo Mustofa merupakan seorang koki yang kerap mengolah menu-menu makanan sisa hasil olahan. Suatu ketika saat di istana, ia mencoba untuk mengkreasikan hasil kentang yang tersisa setelah dijadikannya sebagai bahan untuk makanan sang presiden.

Ia berpikir daripada harus terbuang sia-sia, sementara kentang itu masih sangat layak untuk dikonsumsi, pada akhirnya terlintaslah sebuah ide di pikirannya untuk memotong kentang sisa tersebut menjadi kecil-kecil layaknya korek api.

Mulai dari sanalah, tercipta sebuah stik kentang kecil nan tipis dengan tekstur yang renyah. Pada saat Bung Karno hendak makan, lantas ia mencoba untuk menyuguhkan hidangan tersebut. 

Tak disangka, ternyata Bung Karno pun menyukai kering kentang dari koki Mustofa ini hingga selanjutnya makanan itu pun selalu tidak ketinggalan untuk mengisi meja makannya.

Diceritakan di waktu lain saat jam makan, Bung Karno merasa ada yang berbeda dari suguhan makanan yang diberikan. Hal itu dikarenakan, kentang favoritnya tidak ada di atas meja. Sehingga pada akhirnya sang proklamator pun bertanya “Kentang mustofa mana?”

Dari makanan yang sebelumnya tidak memiliki nama tersendiri, berawal dari pertanyaan Bung Karno, sejak saat itulah olahan kering kentang ini dijuluki juga sebagai “kentang Mustofa”. 

Seiring berjalannya waktu, secara perlahan namun pasti, metode pengolahan kentang ini juga berkembang ke luar istana hingga menjadi salah satu pilihan makanan untuk masyarakat Indonesia.

Silakan tonton berbagai video menarik di sini:

error: Content is protected !!