Muasal

Identik dengan Lebaran, Ternyata Ada Peristiwa Besar Dibalik Kalimat “Minal Aidin Wal Faizin”

×

Identik dengan Lebaran, Ternyata Ada Peristiwa Besar Dibalik Kalimat “Minal Aidin Wal Faizin”

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id, Jakarta – Hari Raya Idulfitri atau yang lebih familiar disebut dengan Hari Lebaran merupakan momentum yang sangat dinantikan oleh masyarakat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali umat muslim di Indonesia. 

Momen hari raya ini pun sangat lekat dengan aktivitas saling bermaaf-maafan, bersalaman, dan mengucapkan kalimat “minal aidin wal faizin”. Bahkan ucapan kalimat itu menjadi tradisi bagi masyarakat muslim Indonesia pada saat momen lebaran tiba.

Dilansir dari gramedia.com, ucapan minal aidin wal faizin ini juga biasanya disambung dengan kalimat “mohon maaf lahir dan batin”. Oleh karena itu, sudah sangat umum jika kita mendengar ucapan kalimat “Selamat Hari Raya Idul Fitri, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin”.

Meskipun kebanyakan masyarakat mengira kalimat minal aidin wal faizin itu memiliki arti mohon maaf lahir dan batin, akan tetapi sesungguhnya kalimat tersebut merupakan penggalan dari sebuah doa. 

Ya, kalimat minal aidin wal faizin sebenarnya adalah potongan dari doa “ja’alanallahu minal aidin wal faizin” yang artinya “semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang orang yang kembali dan orang orang yang memperoleh kemenangan”. 

Kendati demikian, yang dimaksud dari doa itu tentu saja tetap kembali kepada fitrah atau suci di Hari Raya Idulfitri. Meski artinya bukan maaf lahir dan batin, akan tetapi tidak ada salahnya kalimat minal aidin wal faizin ini diikuti dengan kalimat permintaan maaf.

Selain itu, masyarakat muslim dunia juga biasanya menggunakan kalimat “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim”. Kalimat ini digunakan masyarakat muslim dunia untuk mendoakan sesama umat Islam agar puasanya diterima. Diketahui, ungkapan ini ternyata sudah ada sejak zaman sahabat Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam.

Baca: Sejarah Awal Mulanya Selebaran Jadwal Imsakiyah, Pertama Kali Dikenalkan di Mesir

Sementara itu, dilansir dari kompas.com, Kalimat minal aidin wal faizin pertama kalinya diucapkan oleh masyarakat Madinah bukan pada saat Hari Raya Idul Fitri, sebagaimana ucapan Lebaran di Indonesia. 

Namun kalimat tersebut diucapkan oleh masyarakat Madinah saat Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam kembali dari sebuah peperangan besar, yaitu perang Badar yang melibatkan umat Islam dan kaum Quraisy pada bulan Ramadan. 

Diceritakan perang besar antara umat Muslim dengan kaum Quraisy itu tidak seimbang. Sebab, pasukan muslim hanya berjumlah 313 orang dan mereka harus melawan 1.000 pasukan Quraisy. Oleh karena itulah, masyarakat Madinah yang tidak terlibat dalam peperangan dengan penuh rasa cemas sangat menantikan hasil Perang Badar. 

Akan tetapi, kekhawatiran itu pun terjawab oleh berita yang sangat menggembirakan dengan kemenangan berada di pihak umat Muslim. Saat mendengar kabar kemenangan pasukan Islam, masyarakat Madinah pun menyambut kedatangan Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam dan pasukannya dengan riang gembira. 

Kegembiraan masyarakat Madinah inilah yang kemudian melahirkan ucapan selamat kepada pasukan muslim dengan kalimat “minal aidin wal faizin”. Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam yang mendengar kalimat ucapan bernuansa kegembiraan atas kemenangan itu, kemudian mengingatkan kepada para sahabat dengan mengatakan “Kita kembali dari jihad kecil untuk menyongsong jihad yang lebih besar”. 

Diketahui, jihad kecil tersebut adalah peperangan, sedangkan jihad besar adalah memerangi hawa nafsu. Selanjutnya kalimat itu pun diserap oleh masyarakat Indonesia dan digunakan untuk mengungkapkan kegembiraan di hari Lebaran.

Silakan tonton berbagai video menarik di sini:

error: Content is protected !!