Koropak.co.id, Jakarta – Setiap tanggal 21 Juni, publik dunia memperingati hari tersebut sebagai Hari Musik Sedunia atau World Music Day. Diketahui, peringatan Hari Musik Sedunia ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar lebih banyak berinteraksi dengan berbagai jenis musik, lagu, maupun instrumen lainnya.
Dilansir dari laman National Today, Hari Musik Sedunia menyoroti daya tarik universal dari musik. Peringatan Hari Musik Sedunia ini juga bertujuan untuk mengenal lebih dalam tentang musik, irama, melodi, cara bernyanyi, hingga cara memainkan alat musik.
Tak hanya itu saja, peringatan Hari Musik Sedunia itu juga mendorong seluruh musisi mulai dari amatir, profesional, hingga kalangan anak muda dan orang tua untuk menikmati seluruh genre musik.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Musik Sedunia ini?
Sejarah Hari Musik Sedunia dimulai dari warga Prancis bernama Maurice Fleuret, seorang Direktur Musik dan Tari di Kementerian Kebudayaan. Pada Oktober 1982, Maurice Fleuret mengungkapkan bahwa praktik musik itu ada di mana-mana, sementara konser tidak ada di mana-mana.
Kala itu, Fleuret juga berhasil menemukan bahwa setiap satu dari dua orang di Prancis dapat memainkan alat musik. Terinspirasi dari hal tersebut, Fleuret pun pada akhirnya mencari cara untuk bisa menyatukan orang-orang di jalanan dengan musik.
Baca: Hari Musik Nasional dan Kontroversi Dibalik Penetapannya
Sejak saat itulah, Hari Musik Sedunia atau disebut juga dengan ‘Fete de la Musique’ mulai dikenal. Tercatat, Hari Musik Dunia pertama kalinya diperingati di Paris. Ketika itu, Fete de la Musique menjadi ajang untuk mempromosikan musik dengan dua cara, yaitu mendorong musisi baru dan profesional untuk tampil di jalanan, serta menyelenggarakan konser musik secara gratis.
Di bawah slogan ‘Faites de la musique’ (Buat Musik), organisasi resmi Fete de la Musique di Paris menganjurkan agar konser dibuat secara gratis untuk umum dan artis yang bermainnya juga secara gratis. Hal ini berlaku pula secara luas untuk kota-kota lain yang ikut berpartisipasi.
Pada 1985, konsep ini selanjutnya diadopsi oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dan diberi nama Hari Musik Sedunia atau World Music Day. UNESCO sendiri melihat potensi festival ini dalam mempromosikan keragaman budaya, perdamaian dan persahabatan melalui bahasa universal yang disebut musik.
Setiap tahunnya, Hari Musik Sedunia diperingati di lebih dari 120 negara. Selain menawarkan pertunjukan musik yang meriah, Hari Musik Sedunia juga menjadi platform bagi para musisi dalam memperkenalkan karya-karya barunya. Banyak artis juga yang menggunakan kesempatan ini untuk meluncurkan album baru, merilis lagu terbaru atau menggelar konser khusus.
Hal ini tentunya dapat memberikan kesempatan kepada para pendengar musik untuk menemukan dan menikmati karya-karya baru yang beragam. Tak berhenti sampai disana saja, Hari Musik Sedunia juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan musik.
Seiring berjalannya waktu, Hari Musik Sedunia semakin mendapatkan pengakuan dan popularitas di seluruh dunia. Bahkan perayaannya juga telah menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan sosial, mempromosikan perdamaian, membangun jembatan antarbudaya, dan mengekspresikan identitas budaya masing-masing.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini: