Koropak.co.id, Jambi – Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) hingga saat ini terus mendorong pelestarian Sungai Batanghari yang ada di Provinsi Jambi.
Salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan meluncurkan program Kenduri Swarnabhumi 2023. Diketahui, Kenduri Swarnabhumi ini merupakan pemajuan kebudayaan Melayu yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang hubungan antara kebudayaan dan pelestarian lingkungan khususnya sungai di Jambi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menjelaskan, Swarnabhumi 2023 adalah kelanjutan dari program Kenduri Swarnabhumi 2022. Tujuannya, untuk menelusuri kembali jejak peradaban dari masa lalu dan sejarah peradaban Kerajaan Melayu di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari yang berusia 600 tahun, mulai abad ke-7 Masehi hingga ke-14 Masehi.
“Kenduri Swarnabhumi ini merupakan hasil kolaborasi dan partisipasi masyarakat dengan melibatkan berbagai komunitas dan pihak terkait,” kata Hilmar dalam siaran persnya sebagaimana dilansir dari laman Republika.
Hilmar menambahkan, sebagai upaya dalam memperkuat kebudayaan lokal dan pelestarian lingkungan, pemerintah melalui Kenduri Swarnabhumi ini akan mengadvokasi kebijakan publik yang berbasis budaya dalam upaya menjaga sungai.
“Festival Daerah yang dilaksanakan sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi 2023 ini terdiri dari berbagai acara menarik yang dilaksanakan di berbagai daerah. Seperti Kenduri Sko 13 Desa Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, Festival Gong Sitimang Kota Jambi, Bebiduk Besamo Kabupaten Muarojambi, Festival Pangabuhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan masih banyak lagi yang lainnya,” tambahnya.
Festival-festival ini, kata Hilmar, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya harmoni sungai dan pelestarian peradaban yang semakin penting dan membutuhkan kearifan berbasis budaya.
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Mahendra mengungkapkan bahwa Kenduri Swarnabhumi 2023 dilaksanakan berkolaborasi dengan 10 Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi serta Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung di Provinsi Sumatra Barat.
Baca: Kemeriahan Pekan Seni dan Budaya Indonesia di Sekolah Gimnasio Femenino
“Berdasarkan komitmen yang kita buat bersama, di tahun 2023 ini semakin banyak Pemda yang berpartisipasi dalam Kenduri Swarnabhumi. Diantaranya, Sijunjung, Dharmasraya, Tebo, Bungo, Kerinci, Sungai Penuh, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Muara Jambi, Kota Jambi, dan Tanjung Jabung Barat,” ungkap Mahendra.
Dalam kesempatan itu, Mahendra menjelaskan, Kenduri Swarnabhumi 2023 kali ini berfokus pada tiga kegiatan utama, sebagai upaya dalam menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari. Untuk fokus pertama adalah peningkatan kapasitas masyarakat, terutama komunitas budaya dalam berbagai pengetahuan tentang kebudayaan.
“Peningkatan kapasitas itu khususnya yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan sungai, sebagai upaya pemajuan kebudayaan untuk hidup yang berkelanjutan. Kemudian untuk fokus yang kedua terkait pelaksanaan festival daerah yang mengangkat budaya berakar lokal, dengan berbagai pengembangan yang sesuai konteks masing-masing budaya itu sebagai identitas masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan fokus yang ketiga, lanjut Mahendra, adalah pelaksanaan Ekspedisi Batanghari yang akan mengaktivasi daerah pinggiran sungai Batanghari dengan berbagai kegiatan, mulai dari penanaman pohon, penebaran benih ikan, dan pembersihan sungai.
“Selanjutnya juga diskusi yang akan membahas tindak lanjut dalam upaya pelestarian DAS Batanghari, sebagai implementasi lahirnya Piagam Batanghari,” ujarnya.
Sebelumnya, Kenduri Swarnabhumi ini diluncurkan di Kota Jambi pada Sabtu 24 Juni 2023. Dalam peluncurannya, berbagai kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan ribuan penggiat budaya dari lebih dari 20 komunitas, serta pelaku UMKM sebanyak 40 komunitas. Mulai dari pameran seni mural dan instalasi, parade busana, pertunjukan teater Dul Muluk dan pentas musik RAIN.
Selain itu turut digelar pula kegiatan Ekspedisi Batanghari, Lokakarya dan Pemberdayaan Komunitas, Pemajuan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi, Seminar dan Talkshow Peradaban DAS Batanghari, Festival Daerah, hingga Penerapan dan Penguatan Kembali Piagam Batanghari.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini: