Koropak.co.id, Jakarta – Tanggal 10 Agustus 1867 menjadi hari bersejarah bagi perkeretaapian Indonesia. Pasalnya di tanggal tersebut, menjadi peristiwa diresmikannya jalur kereta api pertama di Indonesia yang menjadi cikal bakal Hari Perkeretaapian Indonesia.
Berbicara mengenai sejarah perkeretaapian di Indonesia, dimulai dari pembangunan rel pertama Semarang-Tanggung di Desa Kemijen, Semarang pada 17 Juni 1864-an. Kala itu, pembangunan rel pertama kereta api di Indonesia tersebut sebagian besarnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta.
Meskipun begitu, pemerintah juga berhasil membangun jalur Surabaya-Pasuruan-Malang untuk pertama kalinya pada 1879-an. Diceritakan juga bahwa sebagian besar pelaksanaan pembangunan jaringan jalan kereta api kala itu dilakukan dengan beban mewajibkan penduduk setempat untuk melakukan pekerjaan rodi.
Kendati pembangunannya berjalan dengan pesat, akan tetapi berbagai pihak menilai bahwa beban pekerjaan rodi sangatlah terasa berat. Bahkan sistem liberal yang ditetapkan oleh pemerintah Hindia Belanda kala itu juga dirasakan oleh penduduk lebih berat dari masa sebelumnya.
Selain itu juga, penutupan biaya pembangunan jaringan jalan kereta api juga sebagian besar diambil dari penarikan pajak, terutama dari perkebunan-perkebunan, perusahaan, dan melalui pinjaman.
Disebutkan bahwa Usulan mengenai pembangunan jaringan kereta api ini awalnya dilontarkan oleh kolonel Jhn. Van Der Wijk dan mendapat dukungan dari J.Trom, seorang insinyur kepala bagian pengairan dan bangunan.
Baca: Sejarah Panjang Stasiun Kereta Api Tertua di Yogyakarta
Pada 1860-an, Raja Willem III pun memerintahkan Menteri Urusan Jajahan, T.J Stilcjes untuk mengadakan penelitian. Setelah melakukan penelitian, selanjutnya T.J. Stilcjes menyarankan agar pembangunan rel melalui Ungaran-Salatiga.
Setelah itu, Nederlands Indische Spoorweg Maatschaj (NISM) kemudian memulai pembangunan jalan kereta api di Indonesia dari Desa Kemijen Semarang pada 17 Juni 1864. Alasan Semarang dipilih sebagai awal pembangunan rel kereta api di masa Kolonial, dikarenakan kota tersebut memiliki peran penting bagi pemerintah kala itu.
Pasalnya selain sebagai kota administrasi, Semarang juga menjadi pusat perdagangan terutama gula yang pada saat itu menjadi komoditas utama.
Perkembangan perkeretaapian di Semarang juga dinilai sangat pesat, karena kota ini adalah jaringan penghubung antara daerah-daerah pedalaman yang menjadi tempat produksi gula ke pelabuhan Semarang sekaligus juga menjadi gerbang ekspor-impor internasional.
Pada 10 Agustus 1867-an, jalur kereta api Semarang-Tanggung yang merupakan jalur kereta api pertama di Indonesia akhirnya diresmikan. Di mana jalur kereta api ini juga menghubungkan antara Stasiun Semarang di Semarang dengan stasiun Tanggung di Grobogan, Jawa Tengah.
Jalur Kereta api pertama di Indonesia ini juga dibangun kurang lebih 25 kilometer. Jalur kereta api ini juga diketahui berada di daerah Operasi IV Semarang, dan masih aktif hingga sekarang hanya saja dengan pengecualian Stasiun Semarang.