Actadiurna

Rumah Syukur Layak Huni OPSHID Tasikmalaya: Catatan Sejarah Tentang Kemerdekaan bagi Rakyat

×

Rumah Syukur Layak Huni OPSHID Tasikmalaya: Catatan Sejarah Tentang Kemerdekaan bagi Rakyat

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Dalam sejarah perjalanan bangsa, seringkali momen-momen besar lahir dari tindakan-tindakan sederhana, tetapi penuh makna. 

Dilansir dari Kostatv.id, pada Minggu yang bersejarah, 17 September 2023, sebuah batu pertama diletakkan di tanah Kampung Margalaksana, Kota Tasikmalaya, sebagai tanda dimulainya pembangunan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah (RSLHS). 

Sebuah inisiatif dari Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) Tasikmalaya yang tak hanya menjadi monumen fisik, tetapi juga representasi dari pemahaman dan aplikasi ajaran suci.

Di tengah-tengah masyarakat yang berkumpul, Wali Talqin Shiddiqiyyah, Djamal Abdul Nasher menyampaikan pidatonya, menyentuh hati banyak yang mendengar. 

Dengan nada yang mengalun dalam, beliau mengungkapkan keyakinannya pada pemuda-pemuda shiddiqiyyah, yang diharapkan mampu menyelesaikan pembangunan rumah dalam kurun waktu 40 hari.

Menggema dalam kata-katanya adalah pendidikan yang diberikan oleh sang maha guru Kiai Muhammad Muchtar Mu’thi. Sebuah pendidikan yang mengajarkan bukan hanya membaca Al-Quran, tapi juga memfaktakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca: Sebuah Babak Baru dalam Sejarah Kota Tasikmalaya: OPSHID dan Kontribusi Pembangunan Rumah Layak Huni

Dari ruang-ruang sejarah inilah, tercipta sebuah narasi tentang sebuah organisasi yang mandiri, yang membangun bukan dengan bantuan dari luar, tetapi dari shodaqoh murid-murid Shiddiqiyyah sendiri. Sebuah komitmen yang tak hanya berakhir di Tasikmalaya, tetapi merambah ke seluruh penjuru Indonesia.

Sebelum acara berakhir, Ketua Pelaksana Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah, Almalikus Zahir menambahkan bahwa inisiatif ini bukanlah sekedar pembangunan fisik, tetapi sebuah wujud kemerdekaan bagi setiap individu di Indonesia. 

Sebuah harapan bahwa setiap warga negara dapat merasakan haknya untuk memiliki rumah yang layak, sebuah simbol kemerdekaan sejati.

Dalam lembaran-lembaran sejarah yang akan datang, kisah OPSHID Tasikmalaya ini akan menjadi saksi bisu tentang bagaimana sebuah komunitas membangun dari hati, untuk hati. 

Sebuah kisah yang mengingatkan kita bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya tentang sebuah proklamasi, tetapi juga tentang tindakan nyata dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Ketua SMSI Tasikmalaya dan Sebuah Babak dalam Kronik Pembangunan: Dukungan untuk OPSHID Tasikmalaya dan Masa Depan Rumah Layak Huni

error: Content is protected !!