Video

Tragedi dan Akhir Perjalanan Ir. Soekarno, Sang Proklamator

×

Tragedi dan Akhir Perjalanan Ir. Soekarno, Sang Proklamator

Sebarkan artikel ini

 

Koropak.co.id – Seluruh rakyat Indonesia pasti mengenal Presiden Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, dan Proklamator Kemerdekaan. Namun, sedikit yang mengetahui perjalanan hidup Soekarno setelah masa kepemimpinannya sebagai presiden.

Semua dimulai dengan pemberontakan PKI yang menyebabkan pembantaian di Lubang Buaya, merenggut nyawa enam Jenderal TNI Angkatan Darat dan seorang perwira menengah.

Pemberontakan PKI dan Lubang Buaya

Ketika TNI Angkatan Darat berhasil meredam pemberontakan PKI di bawah komando Soeharto, hal ini menjadi pukulan fatal bagi PKI dan simpatisannya.

Sidang Kabinet Dwikora

Pada tanggal 6 Oktober 1965, Presiden Soekarno mengadakan sidang dengan menteri-menteri Kabinet Dwikora di Istana Bogor untuk membahas pembunuhan enam Jenderal utama Angkatan Darat. Dalam sidang tersebut, PKI yang dituduh terlibat diwakili oleh Nyoto dan MH Luqman. Namun, ketua PKI, Dipa Nusantara Aidit, belum diketahui keberadaannya saat itu.

Balasan Surat Soekarno

Dua hari setelahnya, Soekarno membalas surat Dewi dan menjelaskan bahwa senyumnya dalam rapat Kabinet adalah upaya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa situasinya terkendali dan untuk memberikan kepercayaan kepada rakyatnya.

 

Baca: 12 Maret 1967; Peristiwa Bergantinya Kepemimpinan dari Soekarno ke Soeharto

 

Perubahan Politik

Setelah Soekarno menandatangani Surat Perintah Sebelas Maret tahun 1966, Soeharto secara perlahan mengambil alih kekuasaan dan mengurangi pengaruh Soekarno. Soeharto membubarkan PKI dan menangkap 15 menteri yang mendukung Soekarno. Pada tahun 1967, Soekarno dicabut mandatnya sebagai presiden oleh MPRS dan digantikan oleh Soeharto.

Penahanan Soekarno

Setelah dianggap terlibat dalam G30S, Soekarno dan keluarganya diultimatum untuk meninggalkan Istana Merdeka dan Istana Bogor pada tahun 1967. Soekarno, yang dulunya pemimpin besar, meninggalkan istana hanya dengan beberapa barang pribadi.

Depresi dan Pertemuan dengan Sahabat

Soekarno menjadi tahanan Orde Baru dan mengalami depresi. Di tengah kondisi yang sulit, sahabat lama Soekarno, Muhammad Hatta, mengunjunginya. Meskipun mereka memiliki perbedaan politik, persahabatan mereka tetap kuat.

Pemakaman Soekarno

Soekarno meninggal pada tanggal 21 Juni 1970. Pemakamannya dihadiri oleh banyak warga yang masih setia kepada Soekarno. Buya Hamka memimpin shalat pemakaman, sesuai dengan wasiat Soekarno. Ini adalah akhir yang tragis bagi seorang yang pernah menjadi Presiden besar Indonesia.

Pesan yang dapat kita ambil dari kisah Soekarno adalah pentingnya memahami sejarah dan mencari hikmah dari pengalaman masa lalu. Terkadang, kisah hidup tokoh-tokoh sejarah memiliki banyak sisi yang perlu dipahami, dan kita sebagai generasi penerus harus bisa mengambil hikmah dari setiap kisah, baik yang baik maupun yang buruk.

 

Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya dan Tragedi G30S/PKI

 

error: Content is protected !!