Muasal

Lambangkan Seksualitas, Beberapa Candi Indonesia miliki relief Lingga dan Yoni

×

Lambangkan Seksualitas, Beberapa Candi Indonesia miliki relief Lingga dan Yoni

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Dalam agama Hindu, terdapat dua lambang yang digambarkan sebagai penyatuan mikrokosmos dan makrokosmos, serta penciptaan dan regenerasi alam semesta yang disebut Lingga-Yoni. 

Lingga sendiri diartikan sebagai simbol organ maskulin yang mengandung energi penciptaan dan dilambangkan oleh Dewa Siwa yang merupakan dewa tertinggi dalam agama Hindu. Sedangkan Yoni berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya kandungan atau Rahim sebagai lambang wanita dan dijadikan simbol Dewi Parwati yang merupakan pasangan/sakti dari Dewa Siwa.

Pada umumnya, keberadaan Lingga akan disertai Yoni sebagai lambang penyatuan antara Dewa Siwa dan Dewi Parwati yang akan menghasilkan energi penciptaan dan dasar dari semua penciptaan. Selain itu, Lingga-Yoni juga bisa diartikan sebagai keharmonisan dalam alam semesta yang membuat unsur-unsur agresif liar menjadi terkendali.

Lingga-Yoni ini kerap digambarkan secara naturalis dan selalu terkesan erotis yang lekat dengan hasrat seksual. Padahal makna dari penggambaran ini tak lain untuk menghargai proses awal kehidupan di bumi yang diciptakan melalui wanita.

Lantas dimana kita bisa menemukan keberadaan Lingga-Yoni di Indonesia?

Baca: Terbuat dari Usus Domba dan Tanduk, Kondom Ada Sejak 11.000 SM

1. Candi Sukuh

Terletak di lereng barat Gunung Lawu tepatnya di Kelurahan Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dibangun pada Abad 15 M pada masa pemerintahan Ratu Suhita, candi Sukuh berlatar belakang Hindu dari Sekte Tantra.

Tema utama Candi ini adalah Lingga-Yoni, hal tersebut tergambar jelas ketika memasuki teras pertama di pintu masuk Candi Sukuh. Pada lantai teras terukir sebuah pahatan phallus (kelamin laki-laki) yang tengah ereksi dan vagina. 

Selain itu, arca berbentuk manusia yang sedang memegang lingga berukuran besar dan tidak proporsional dengan ukuran tubuh menjadi salah satu bagian ikonik candi ini. 

2. Candi Cetho

Candi Cetho berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Terletak pada ketinggian 1.496 m di atas permukaan laut, wisata budaya ini menyajikan suasana asri khas pegunungan dengan pemandangan hutan tropis.

Pada teras bagian dasar Candi Cetho terdapat relief lingga-yoni raksasa dengan ukuran sekitar 2 meter. Relief tersebut merupakan susunan batu yang menggambarkan pertemuan alat kelamin laki-laki dan perempuan.

Selain sebagai tempat pemujaan, para arkeolog beranggapan bahwa Candi Cetho juga merupakan tempat untuk meruwat atau menyucikan diri berdasarkan pada temuan relief kisah Sudamala. 

Selain sebagai karya seni, nyatanya pemahaman Lingga-Yoni miliki makna dalam di kalangan penganut agama Hindu. Dan sejatinya, keberadaan objek tersebut tidak hanya dilihat sebagai sisi negatif akan tetapi dianggap sebagai kekayaan alam Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. 

Baca juga: Asal Usul Diciptakan Nomor Cup Bra, Hati-hati Salah Ukuran!

error: Content is protected !!