Koropak.co.id – Alat berat dalam konstruksi sangat penting dan kebanyakan yang digunakan di Indonesia berasal dari luar negeri. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia telah mulai memproduksi alat beratnya sendiri, dengan PT Pindad sebagai perusahaan utama yang mampu membuatnya.
Belakangan, PT Pindad telah menghasilkan beragam alat berat yang mendukung kemajuan konstruksi di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa alat berat buatan negara Indonesia.
Pada zaman kolonial Belanda pada tahun 1808 di Surabaya, PT Pindad berdiri dengan nama “Konstruksi Winkel”. Awalnya, Pindad bertanggung jawab untuk memelihara dan memperbaiki alat-alat senjata milik Belanda.
Setelah Perang Dunia Pertama, perusahaan dipindahkan dari Surabaya ke Bandung, dimana fokusnya berubah menjadi industri peralatan militer yang berkembang pesat. Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1950, Pindad berganti nama menjadi “Pabrik Senjata dan Mesiu.
Seiring berjalannya waktu, Pindad berubah setatus menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mengubah namanya menjadi PT Pindad Persero pada tahun 1983.
Transisi status ini memungkinkan Pindad untuk efisien memproduksi peralatan militer yang sangat dibutuhkan, sambil juga menghasilkan produk komersial yang menguntungkan secara bisnis.
Kesuksesan PT Pindad dalam menciptakan berbagai alat utama sistem pertahanan membuka jalan untuk ekspansi ke berbagai produk, termasuk alat berat.
Keahlian yang dimiliki dalam pembuatan kendaraan tempur seperti tank memberikan kepercayaan bahwa PT Pindad mampu mengeksplorasi dan menghasilkan alat berat dengan kualitas yang sama unggulnya.
Salah satu alasan di balik produksi alat berat oleh PT Pindad adalah untuk mendukung Pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Salah satu prestasi PT Pindad dalam bidang ini adalah penciptaan Excavator Excava 200.
Baca: Toaster, Alat Panggang Roti Paling Super
Excava 200 adalah Excavator pertama yang diproduksi di dalam negeri, menjadi tonggak penting bagi industri alat berat Indonesia, diharapkan mampu mengangkat kapabilitas industri nasional dalam memproduksi alat berat.
Excavator Pindad ini juga merupakan pesaing kelas berat di pasaran seperti Caterpillar,Volvo ataupun Komatsu. tidak hanya itu saja dalam pembuatan escafa 200 ini PT Pindad kandungan lokal mencapai 60% yaitu dengan bekerjasama dengan berbagai BUMN terkait seperti PT.PAL,PT Dirgantara Indonesia,PT Krakatau Steel dan lain-lain.
Pembuatan Excava 200 ini juga merupakan simbol dukungan Pindad untuk Sinergi BUMN dalam berbagai proyek nasional. Kemudian pada tahun 2018, Pindad memperkenalkan inovasi produk terbarunya yaitu EscaVa Amphibious 200.
Excavator amphibi ini merupakan pengembangan dari produk Excavator 20 ton standar yang mampu membawa berat 30 ton untuk bekerja di Medan dengan kemiringan 30-40 derajat.
PT Pindad, selain menghasilkan excavator, juga menciptakan tiga alat mesin pertanian. Pertama, PS1800, alat multifungsi yang mengolah tanah serta mencacah jerami, jagung, dan gulma untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
Kedua, PP160, mesin panen yang memanen jagung dan padi serta mengemas hasilnya ke dalam karung, menggunakan roller karet dengan chlor untuk lahan basah maupun kering. Ketiga, traktor multiguna PTM 90 berfungsi sebagai loader dengan kapasitas besar untuk material seperti batu, tanah, pasir, dan puing bangunan.
PT Pindad berhasil mengubah tank dari Rusia menjadi tank pemadam kebakaran pertama di Indonesia. Keunggulannya terletak pada kemampuannya memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang sulit dijangkau oleh kendaraan konvensional.
Tank ini memiliki kapasitas air 3000 liter dan mencapai jarak semprotan hingga 50 meter, bergantung pada arah angin. Dilengkapi dengan alat penyemprot di bagian atas dan sekeliling badan.
Bagian depannya dilengkapi dengan blade layaknya buldoser untuk efektivitas di lokasi kebakaran, menambah ketangguhan dan keandalan tank ini.
Baca juga: Asal Mula Kalkulator, Alat Hitung Anti Tremor