Actadiurna

Deskripsi Sains Fenomena Hantu

×

Deskripsi Sains Fenomena Hantu

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Salah satu pertanyaan yang menghadirkan tanda tanya besar bagi beberapa orang, apakah hantu dapat tertangkap kamera? Kebanyakan orang ketika mencari di Google, maka akan terbuka ratusan bahkan ribuan gambar atau foto bahkan video hantu yang terangkap kamera berhamburan. Akan tetapi, di zaman canggih seperti sekarang ini akan timbul pertanyaan lagi. Apakah itu asli atau hasil editan? Pembahasan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dan diulas secara sains seperti yang Koropak.co.id paparkan berikut ini.

1. Kamera berkualitas tinggi membuat hantu takut
Foto penampakan hantu sudah ada pada tahun 1860-an. Seorang fotografer pemula asal Amerika, William Mumler dianggap sebagai orang pertama yang berhasil menangkap penampakan hantu dengan kamera. Saat itu juga bermunculan komunitas-komunitas didunia yang memiliki hobi fotografi dengan mencari gambar penampakan hantu.

Hampir dari semua bukti yang dianggap sebagai penampakan hantu dalam bentuk anomali singkat dan ambigu yang direkam dengan kamera berkualitas rendah. Mungkin juga kamera dengan kualitas tinggi dan dipengaruhi oleh rendahnya kondisi pencahayaan. Bukti-bukti tersebut dikutip dari Live Science.

2. Ironi kamera canggih melawan foto hantu
Beberapa waktu lalu, salah satu smartphone ternama merilis produk terbarunya yang memiliki set up kamera dual aperture, di mana fitur ini serupa dengan fitur pada kamera DSLR. Bahkan smartphone tersebut menawarkan fitur dual kamera dengan kamera sekundernya yang merupakan kamera telephoto. Dengan dua kali optical zoom maka panjang fokus lebih besar kemungkinannya. Sebenarnya kamera sekunder tidak memiliki kemampuan dual aperture, akan tetapi tetap mengangkat stabilisasi optik sehingga foto potrait tidak akan blur.

Teknologi dan kecanggihannya sekarang semakin tinggi, hanya dengan smartphone semua orang mendapatkan peluang menangkap penampakan hantu dengan jelas. Dengan keadaan seperti ini, hasil foto hantu kemungkinan tidak akan blur. Definisi tinggi yang menyediakan lebih banyak informasi tentang gambar, membantu mengidentifikasi hal-hal apa saja yang sering disalahartikan sebagai hantu. Contohnya pantulan cahaya, bayangan acak, dan lain-lain.

3. Paranormal researcher mengakuinya
Dave Mace, seorang paranormal researcher ini pernah mengakui dalam tulisannya, bahwa dia sudah tidak membawa kamera lagi untuk investigasi paranormalnya. Bertahun-tahun dirinya menghabiskan waktu untuk perburuan foto penampakan hantu dan hasilnya gagal.

“Saya sudah menemukan banyak sekali kejadian-kejadian selama ini. Tetapi untuk penampakan di foto belum pernah. Jika memang itu ada, semuanya dapat dijelaskan secara sains. Melakukan analisis kembali yang cermat terhadap lingkungan, pencahayaan, dan pada pengaturan kamera,” kata Dave.

Banyak sekali orang yang menunjukkan hasil foto penampakan hantu kepada Dave. “Pikiran manusia itu sangat kuat dan itu akan mempermainkan kita. Saya sendiri sudah melihat hasil foto orang lain dan itu dapat dijelaskan. Mereproduksi banyak efek bisa menyebabkan mereka percaya bahwa telah berhasil mengambil foto penampakan hantu. Bertahun-tahun saya mencobanya, dan akhirnya berpikir bahwa itu semua tidak mungkin. Kalaupun saya berhasil, siapa yang akan mempercayai saya? Buktinya foto itu tidak benar-benar memenuhi tingkat bukti ilmiah,” ujar Dave.

Walaupun demikian, Dave percaya adanya aktivitas supranatural yang terjadi di dunia ini. Ada alam lain selain alam dunia ini yang berada di tengah-tenga kita. “Namun saya tidak bisa mengatakan jika hantu iu omong kosong. Mereka ada, tapi saya tidak yakin dapat membuktikan keberadaan mereka. Melakukannyapun bukan dengan bukti fotografi. Tak perlu khawatir, sampai sekarang pun saya akan tetap meneliti hal itu.” Dave mangakhiri tulisannya.

4. Sulit tertangkap kamera, karena hantu itu berbentuk abstrak
Sebagian orang berpendapat bahwa hantu itu berbentuk abstrak. Sehingga dengan kamera beresolusi tinggipun hasilnya tetap sama, karena Abstrak dan tidak jelas. Pernah mendengar istilah Pareidolia? Pareidolia adalah sebuah fenomena psikologis yang melibatkan stimulus samar-samar dan acak, seringkali sebuah gambar atau suara yang dianggap berbeda atau penting.

Pareidolia ini membuat manusia melihat seperti wujud seseorang atau wajah pada benda-benda yang dilihatnya. Fenomena pskilogi ini dialami oleh sebagian besar manusiai. Wajah itu bisa muncul pada gumpalan awan atau muncul dalam makanan yang sedang kamu makan.

Munculnya wajah dalam benda sehari-hari secara tidak sengaja tersebut dapat menjadi sebuah seni yang alami, dan semua terbentuk secara natural. Terkadang kejadian tersebut selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis.

Kesimpulannya, fotografi hingga saat ini belum dapat dijadikan sebagai media pembuktian wujud hantu seperti yang banyak beredar. Apabila benar fotografi bisa menangkap hantu, sepertinya akan sangat sulit. Peralatan canggih yang ada sekarang pun belum ada yang dapat menangkap fenomena penampakan jelas dari sosok yang dianggap hantu tersebut.*

 

error: Content is protected !!