Koropak.co.id – Hari ini, 77 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 3 Maret 1947, wilayah Keresidenan Sumatra Barat, terutama ibu kotanya, Bukittinggi, menjadi saksi pergolakan bersejarah.
Peristiwa yang dikenal sebagai Tiga Maret adalah upaya pemberontakan terhadap pemerintahan Republik Indonesia di Sumatra Barat selama masa Revolusi Nasional Indonesia yang dipimpin oleh para militan Islam.
Meskipun berusaha merebut kekuasaan, pemberontakan ini akhirnya gagal dan para pemimpinnya ditangkap.
Pemberontakan tersebut dipimpin oleh Hizbullah Sjamsuddin Ahmad dengan tujuan untuk merebut kekuasaan dari pemerintah Republik serta menculik kepala pemerintahan saat itu, Muhammad Rasjid, dan Komandan Militer Ismail Lengah.
Baca: Sejarah Hari Ini; Pemberontakan Tiga Maret di Sumatra Barat
Namun, upaya ini telah dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah Republik, yang telah menyusun rencana operasional untuk meminimalkan kekerasan.
Kendati terjadi pertempuran ringan, pasukan pemberontak akhirnya menyerah sebelum mencapai pusat Bukittinggi setelah dikepung oleh militer Republik. Setelah penangkapan, sebagian besar pemimpin pemberontakan dipenjarakan, namun beberapa hari kemudian mereka dibebaskan dengan syarat.
Kejadian tersebut mengubah pandangan pemerintah pusat Indonesia terhadap Sumatra Barat. Milisi Islam diintegrasikan ke dalam struktur komando militer sebagai langkah untuk menenangkan situasi.
Meskipun insiden tersebut mempengaruhi hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, pemerintah tetap berusaha menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
Baca juga: Peristiwa Pemberontakan 3 Maret 1947