Seni Budaya

Gebyur Bustaman: Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Kota Semarang

×

Gebyur Bustaman: Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Kota Semarang

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Di setiap penjuru Indonesia, tradisi-tradisi khas menyambut bulan Ramadan selalu menarik untuk disimak. Salah satunya, tradisi Gebyur Bustaman di Semarang, menghadirkan keunikan yang memikat. 

Gebyur Bustaman, yang sesuai dengan namanya, menggambarkan kegiatan perang air yang dilakukan oleh warga Kampung Bustaman. 

Lokasi Kampung Bustaman yang terletak di Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, tidak jauh dari Kota Lama Semarang, sekitar 1,1 kilometer.

Tradisi Gebyur Bustaman menjadi momen yang dinanti karena tidak hanya diminati oleh para remaja dan anak-anak, tetapi juga melibatkan partisipasi dari para orang tua. Tradisi ini diyakini telah ada sejak 300 tahun yang lalu. 

Hari Bustaman, seorang tokoh masyarakat setempat, menceritakan bahwa tradisi Gebyur Bustaman berasal dari kebiasaan Kiai Kertoboso Bustam atau Kiai Bustaman yang memandikan anaknya menjelang bulan Ramadan sebagai bentuk penyucian diri dari dosa-dosa.

Tradisi Gebyur Bustaman tahun 2024 dilaksanakan pada Minggu, 3 Maret 2024, pukul 15.00 WIB. Sebelum acara dimulai, peserta Gebyur Bustaman pertama-tama dicat dengan cat air oleh panitia, melambangkan penghapusan dosa dan kesucian tubuh. 

Baca: Semarak Lomba Patrol Ramadan Kota Mojokerto di Tengah Gemericik Hujan

Berbagai kantong air telah disiapkan di depan rumah-rumah warga sebagai persiapan untuk perang air. Saat coretan cat merata, peserta dan pendatang kemudian saling membasahi dengan air. Ini merupakan simbol penyucian diri dari segala kesalahan dan dosa.

Gebyur Bustaman dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dengan adegan penyiraman anak-anak oleh tokoh masyarakat setempat, disertai doa agar puasa tahun ini memberikan berkah yang baik. Setelah itu, para peserta langsung berperang air, ada yang menggunakan kantong air, ada pula yang memilih menggunakan ember.

Tradisi Gebyur Bustaman tidak berhenti hanya dalam sehari. Rangkaian acara ini berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, Jumat (1/3/2024), warga melakukan ziarah ke makam leluhur di TPU Bergota, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan. 

Kemudian, pada hari kedua, Sabtu (2/3/2024), diadakan Peka Kota Forum: Temu Jejaring Kampung dan penyerahan gerobak gule dari Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) kepada warga Bustaman.

Puncak acara terjadi pada Minggu (3/3/2024), dengan Festival Kuliner di pinggir Jalan MT Haryono, Kota Semarang, tepat di depan Kampung Bustaman. 

Berbagai stan makanan menyajikan hidangan khas seperti sate dan gule kambing. Panggung Rakyat juga menampilkan berbagai hiburan musik dan atraksi budaya. Gebyur Bustaman sendiri dimulai pada sore hari, pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Meriam Bambu, Permainan Tradisional Pengisi Waktu Ngabuburit Saat Ramadan

error: Content is protected !!