Koropak.co.id – Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, menjadi saksi sejarah bagi penyelenggaraan Training Raya Intermediate Training dan Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut pada Senin (4/3/2024).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah, memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut yang diselenggarakan di Garut. Ade menyoroti potensi pariwisata Garut yang dapat diperkenalkan melalui acara ini, memperkuat citra Garut di Indonesia.
“Saya juga menekankan pentingnya momen Indonesia Emas yang akan datang pada tahun 2045, serta pentingnya melahirkan generasi muda yang siap memimpin,” ujar Ade.
Melalui pelatihan ini, Ade menyatakan keyakinannya bahwa HMI akan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Saya yakin di antara peserta yang hadir hari ini di Kabupaten Garut akan menjadi pemimpin bangsa dan negara kita di tahun 2045 ketika Indonesia masuk pada tahun Indonesia Emas,” katanya.
Ade juga melihat bonus demografi sebagai potensi besar untuk kemajuan Indonesia, namun juga sebagai tantangan yang harus dipersiapkan dengan baik.
Baca: Eufo Fest: Upaya Pelestarian Budaya oleh BEM FPISBS IPI Garut
“Tapi di sisi lain ini bisa menjadi sebuah ancaman, bahkan sebuah bencana apabila bonus ini tidak bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, tidak kita siapkan potensi anak muda kita untuk menghadapi era atau dinamika tersebut,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Ade turut menyampaikan rasa terima kasih atas pelaksanaan Training Raya yang diikuti oleh peserta di tingkat nasional, serta menyambut baik upaya untuk melahirkan generasi muda yang unggul dan berkualitas.
Ketua Umum HMI Cabang Garut, Ramdhani, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk proses kaderisasi dan pelatihan keterampilan guna menciptakan pemimpin masa depan.
“Dengan kehadiran 86 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, kegiatan ini menargetkan output berupa generasi muda yang siap menjawab tantangan 2045,” tutur Ramdhani.
Ramdhani menjelaskan bahwa Intermediate Training bertujuan untuk membangun formulasi dan pemetaan peradaban di masa yang akan datang, sementara LKK bertujuan untuk membangun para Kohati agar menjadi perempuan tangguh yang kelak akan menjadi ibu dan pemimpin.
“Semoga outputnya hasil daripada kader ini atau Training Raya ini bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Karena bonus demografi ini ditentukan di hari ini, dan kader-kader training raya ini adalah salah satu bibit unggul untuk menjawab tantangan 2045,” tandasnya.
Baca juga: Pemkab Garut Apresiasi Pelantikan Badan Pengurus Pelita Intan Muda