Koropak.co.id – Pada hari ini pada tahun 1978 atau 46 tahun yang lalu, Tol Jagorawi diresmikan sehingga menjadi tonggak dalam sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia.
Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 9 Maret 1978, Tol Jagorawi menjadi jalan bebas hambatan pertama di Indonesia.
“Jalan Tol Jagorawi merupakan jalan terbaik yang kita miliki,” kata Soeharto saat meresmikan tol tersebut di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Nama tol itu merupakan akronim dari area yang dihubungkan jalan tersebut, yakni Jakarta-Bogor-Ciawi. Saat itu, tol ini memiliki panjang 59 kilometer.
Adapun ide pembangunan jalan tol pertama kali dicetuskan oleh Wali Kota (sekarang disebut Gubernur) Jakarta saat itu, Sudiro, pada 1955.
Sudiro memimpin Kotapraja Jakarta pada 1953-1960. Usulan Sudiro kala itu adalah jalan berbayar yang kelak dapat membantu pemerintah Kotapraja Jakarta mendapatkan dana tambahan untuk pembangunan.
Baca: Jembatan Rajamandala: Awal Sejarah Jalan Tol Indonesia
Usulan pembangunan jalan tol ditolak keras oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) dengan alasan mengganggu lalu lintas dan dianggap kuno.
Pada awal 1966, ide tersebut muncul kembali namun kembali menguap. Empat tahun kemudian, Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Tenaga Listrik Sutami mengusulkan ide yang sama ke Presiden Suharto.
Pembangunan jalan tol Jagorawi dimulai pada 1974 dengan menggunakan kontraktor asing, Hyundai Construction Co dari Korea Selatan, dengan konsultan supervisi dari AS. Kontroversi muncul karena penggunaan kontraktor asing dianggap mengesampingkan peran anak bangsa.
Pada 9 Maret 1978, ruas jalan Jakarta (Cawang)-Cibinong sepanjang 27 km diresmikan Presiden Soeharto sebagai jalan tol pertama di Indonesia. Setahun kemudian, ruas Cibinong-Bogor dan Bogor-Ciawi pun diresmikan Soeharto.
Tol Jagorawi yang berawal dari 59 kilometer, kini panjangnya telah menjadi ribuan kilometer, menjadi salah satu urat nadi perekonomian Indonesia.
Baca juga: Inovasi Akhir Tahun: Jalan Tol Gratis Selama Libur Nataru 2023-2024!