Video

Harmoni Tradisi Membangunkan Sahur

×

Harmoni Tradisi Membangunkan Sahur

Sebarkan artikel ini

 

Koropak.co.id – Tradisi membangunkan sahur memegang peranan penting dalam kalender budaya Indonesia, terutama dalam bulan Ramadan. Di dalamnya terdapat nuansa musik dan irama yang mengiringi ritual tersebut, membawa suatu identitas yang khas.

Namun, yang membuatnya semakin menarik adalah variasi nama yang digunakan di setiap daerah. Sebagai contoh, di Jakarta, kita kenal dengan istilah ngarak bedug atau bedug sahur.

Sementara di Pantura, masyarakat merayakannya dengan sebutan koprekan, yang di Majalengka berganti menjadi ngoprek, dan di Cirebon disebut sebagai obrog Burok.

 

Baca: Menjelajahi Perbedaan Durasi Puasa Ramadan di Berbagai Negara Dunia

 

Situbondo memiliki tradisi serupa yang disebut sebagai Patrol can macanan, sementara di Semarang, namanya berubah menjadi dekdukan.

Di Gorontalo, tumbilotohe menjadi identitas bagi ritual ini, sementara di Kalimantan Selatan, kita mengenalnya sebagai bagarakan sahur, bahkan merayakan festival tahunan untuk menghormati bulan Ramadan.

Dalam perbedaan nama-nama tersebut, tersirat kekayaan sejarah dan budaya yang ada di Indonesia, menciptakan pemandangan yang berwarna-warni dalam panorama warisan budaya kita.

 

Baca juga: Menggali Makna di Balik Ramadan Kareem

 

error: Content is protected !!