Koropak.co.id – Adam Air pernah menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia dalam dunia penerbangan domestik. Pesawat nomor 574 ini terbang dalam rute Jakarta-Surabaya-Manado. Namun, kisahnya berakhir tragis 14 tahun lalu ketika PT Adam Air harus menutup operasionalnya.
Namun Departemen Perhubungan resmi mencabut sertifikat operator pesawat udara (AOC) milik Adam Air. Pencabutan ini terjadi karena maskapai tersebut gagal memenuhi rekomendasi perbaikan selama tiga bulan terakhir.
Keputusan ini tertuang dalam surat keputusan yang dikeluarkan pada 18 Juni 2008 oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Budhi Muliawan Suyitno.
“Dalam rangka memperoleh kembali sertifikatnya, (Adam Air) harus mengajukan permohonan sertifikasi baru,” ujar Budhi.
Dengan pencabutan AOC, Adam Air dilarang beroperasi lagi, sesuai dengan regulasi keselamatan penerbangan. Departemen Perhubungan menemukan berbagai penyimpangan dalam operasional dan perawatan pesawat, serta pelatihan sumber daya manusia.
Baca: Sejarah 73 Tahun Garuda Indonesia dalam Penerbangan Nasional
Kecelakaan paling parah terjadi pada Januari 2007, ketika pesawat Adam Air jatuh di Perairan Majene, Sulawesi Barat, menelan korban jiwa dari penumpang dan awak pesawat.
Kementerian Perhubungan memberikan Adam Air waktu enam bulan untuk memperbaiki keadaan setelah pencabutan AOC. Namun, jika dalam waktu tersebut tidak ada perbaikan, Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) juga akan dicabut.
Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafii Djamal, telah memperingatkan perusahaan pemegang saham Adam Air tentang rencana pencabutan AOC. Jika masalah dengan pihak ketiga tidak terselesaikan, mendirikan maskapai baru akan menjadi tugas yang sulit bagi mereka.
Adam Air yang bangkrut meninggalkan berbagai masalah, termasuk pembayaran dana refund agen tiket dan pesangon bagi karyawan yang belum diselesaikan.
Baca juga: 75 Tahun Menghubungkan Dunia: Merayakan Sejarah Hari Penerbangan Sipil Internasional
