Koropak.co.id – Cah rimba, sebuah tradisi yang menghiasi kehidupan masyarakat Aceh, merujuk pada proses pembukaan lahan garapan yang diatur dengan teliti berdasarkan adat dan agama Islam.
Tidak sekadar membuka lahan secara sembarangan, tetapi dengan keterlibatan perangkat desa dan para petua uten, dipastikan bahwa ekosistem terjaga dan masyarakat tidak dirugikan.
Dari tradisi ini, lahirlah sebuah tari kreasi yang mengabadikan nilai-nilai dan proses pembukaan lahan tersebut.
Tarian Cah Rimba tidak hanya sekadar pertunjukan tari biasa, melainkan upaya untuk menggambarkan secara dramatis setiap tahapan dari persiapan hingga pembagian lahan garapan.
Baca: Di Aceh Ada Geudeu-Geudeu, Ajang Adu Kekuatan Sampai Tumbang
Di tengah pementasan, tarian ini juga menghadirkan elemen kejutan dengan munculnya binatang buas yang mencoba mengganggu proses pembukaan lahan.
Dengan kostum berwarna cerah dan ornamen khas Aceh, para penari Cah Rimba menampilkan kekuatan budaya masyarakat Aceh dengan gemilang.
Lebih dari sekadar tarian, Cah Rimba menyimpan kekayaan budaya masyarakat Nusantara yang perlu diapresiasi dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Sebagai persembahan dari para muda-mudi, tarian ini memperkuat ikatan antargenerasi dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Baca juga: Legenda Gajah Putih dalam Tari Guel Khas Gayo Aceh