Koropak.co.id – Setiap 24 Maret, dunia memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia atau World TB Day, sebuah momentum yang disematkan untuk menyadarkan pentingnya kesadaran akan penyakit mematikan, Tuberkulosis atau TBC.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru dan telah merenggut ribuan nyawa setiap harinya.
Lebih dari 4.100 orang meninggal dunia akibat tuberkulosis setiap hari, dengan hampir 28.000 orang terjangkit di seluruh dunia.
WHO mencatat bahwa pada tahun 2021 saja, 1,6 juta jiwa menjadi korban TBC. Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dengan kasus tertinggi setelah India, mencapai 824.000 kasus.
Penyebaran penyakit ini terjadi melalui udara, saat penderita TBC batuk, bersin, atau meludah, bakteri penyebabnya menyebar. Kontak langsung dengan penderita meningkatkan risiko tertular.
Baca: Sejarah dan Pentingnya Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia
Tujuan peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan konsekuensi kesehatan, sosial, dan ekonomi TBC serta upaya global untuk mengakhiri epidemi ini.
Dipilihnya tanggal 24 Maret mengacu pada penemuan bakteri penyebab TBC oleh Dr. Robert Koch pada tahun 1882.
Gejala awal TBC meliputi batuk, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan yang berlangsung berbulan-bulan.
Pencegahan melalui berjemur, sirkulasi udara yang baik, menjaga kebersihan, dan menjaga sistem kekebalan tubuh adalah langkah-langkah penting untuk melawan penyakit ini.
Baca juga: Mengapa Hari Daur Ulang Sedunia Penting untuk Diperingati?