Koropak.co.id – 146 tahun lalu, pada tanggal 24 Maret 1882, ditandai sebagai momen sejarah besar dalam dunia medis ketika Robert Koch mengumumkan penemuan bakteri yang menjadi penyebab penyakit TBC.
Robert Heinrich Herman Koch, yang kemudian dianggap sebagai pendiri modern bakteriologi, dikenal karena perannya yang monumental dalam mengidentifikasi agen penyebab spesifik TB, kolera, dan antraks.
Temuannya ini tidak hanya membantu dalam memahami penyakit-penyakit tersebut secara lebih mendalam, tetapi juga memberikan dukungan eksperimental untuk konsep penyakit menular.
Studi pionirnya pada penyakit ini tidak hanya menghasilkan temuan yang mengesankan, tetapi juga mendorong perkembangan teknologi laboratorium dan teknik di bidang mikrobiologi. Koch juga membuat sejumlah penemuan kunci yang berdampak pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Penelitiannya pada TBC membawa penciptaan postulat Koch, serangkaian prinsip umum yang menghubungkan mikroorganisme spesifik dengan penyakit tertentu. Postulat ini tetap menjadi “standar emas” dalam medis mikrobiologi hingga hari ini.
Baca: Dibubarkannya Children of God dan Larangan Kejaksaan Agung
Sebagai pengakuan atas terobosan penelitiannya, Koch dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1905.
Pada tahun 1880, saat menjabat sebagai penasihat pemerintah dengan Imperial Departemen Kesehatan di Berlin, Koch mulai tertarik pada penelitian TB. Meskipun pada saat itu banyak yang percaya bahwa TBC adalah penyakit bawaan, Koch yakin bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang menular.
Melalui serangkaian eksperimen dengan kelinci, Koch berhasil membuktikan empat postulatnya, menegaskan bahwa TB disebabkan oleh bakteri dan menular.
Pada tahun 1882, Koch menerbitkan penemuannya tentang TBC, di mana ia mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis sebagai agen penyebab penyakit tersebut.
Karya luar biasa Koch pada penyakit ini tidak hanya dihargai dengan Nobel, tetapi juga dengan Orde Prusia Pour le Merite pada tahun 1906 dan Medali Robert Koch pada tahun 1908, yang didirikan untuk menghormati sumbangsihnya yang besar dalam bidang kedokteran.
Baca juga: 12 Maret 2003: Mengenang Peringatan WHO tentang SARS