Koropak.co.id – Pada masa kini, belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, dengan salah satu situs e-commerce yang mendominasi adalah Lazada. Namun, cerita di balik berdirinya platform ini mengungkap kisah yang menarik.
Lazada, sebuah perusahaan e-commerce terkemuka di Asia Tenggara, berdiri pada tahun 2011 oleh Rocket Internet dengan kantor pusatnya di Singapura. Ide pendirian Lazada muncul dari visi CEO Rocket Internet, Oliver Samwer, yang menyadari potensi besar pasar e-commerce di Asia Tenggara.
Diluncurkan perdana pada tanggal 27 Maret 2012 di beberapa negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, Lazada segera menarik perhatian investor-investor terkemuka. Sejumlah nama besar seperti Tesco, J.P. Morgan, dan Swedia Kinnevik, turut berinvestasi di Lazada.
Bahkan, pada tahun 2014, perusahaan telekomunikasi terkemuka asal Singapura, Temasek Holdings, mengalirkan dana sebesar USD 250 juta ke dalam Lazada.
Baca: Sejarah Pembentukan Organisasi Meteorologi Dunia
Tahun 2014 juga menjadi momentum penting bagi Lazada, ketika Alibaba Group mengakuisisi sebagian besar sahamnya. Aliansi ini memberikan angin segar bagi Lazada, mempercepat pertumbuhannya di Asia Tenggara dan memperluas cakupannya ke pasar yang lebih luas.
Alibaba Group menginfuskan dana sebesar USD 1 miliar ke dalam Lazada, membawa valuasi perusahaan ini melonjak hingga mencapai USD 1,5 miliar. Dengan akuisisi ini, Alibaba Group berhasil memegang kendali mayoritas saham di Lazada.
Setelah diakuisisi oleh Alibaba, Lazada terus mengembangkan layanannya dengan lebih giat, menjangkau wilayah-wilayah baru dan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan.
Inovasi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memberikan pengalaman belanja online yang lebih baik dan nyaman bagi penggunanya.
Baca juga: Selat Muria: Menguak Misteri Hilangnya Jalur Maritim Kuno
