Memoar

Keberanian Pangeran Diponegoro: Mengguncang Kekuasaan Belanda

×

Keberanian Pangeran Diponegoro: Mengguncang Kekuasaan Belanda

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Pada abad ke-19, Kasultanan Jogja menjadi panggung bagi seorang pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan: Pangeran Diponegoro. 

Lahir di Keraton Jogja pada tahun 1785 Masehi, Pangeran Diponegoro tumbuh menjadi pemimpin yang cerdas dan gigih dalam menentang penjajahan Belanda. 

Putra dari Hamengku Buwono III ini memimpin perlawanan yang mengguncang kekuasaan kolonial Belanda, membuktikan keberaniannya dalam menegakkan kedaulatan daerah Kesultanan Jogja.

Dengan siasat perangnya yang cerdik, Pangeran Diponegoro membuat Belanda kesulitan menghadapi perlawanannya. Namun, keberaniannya tidak hanya terbatas pada medan perang. 

Sebagai seorang pangeran yang bijaksana, ia juga mengelola keluarga yang besar dengan bijak. Terdapat catatan tentang delapan pernikahannya, yang menunjukkan jalinan keluarga yang kuat dan kompleks di tengah-tengah perjuangan melawan penjajahan.

Baca: Kisah Penangkapan dan Pengasingan Pangeran Diponegoro oleh Belanda

Perjuangan Pangeran Diponegoro mencapai puncaknya pada periode 1825-1830, ketika Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur tengah dilanda perang besar yang hampir berhasil meruntuhkan kekuasaan Belanda di Indonesia. 

Terdapat tiga alasan utama yang mendasari perlawanannya: ketidakpuasan bangsawan Kasultanan Jogja terhadap campur tangan Belanda dalam urusan tanah dan kekuasaan, kekecewaan kaum ulama Islam terhadap pengaruh barat yang bertentangan dengan ajaran Islam, dan penderitaan rakyat akibat pajak yang berlebihan dan kerja paksa.

Meskipun perlawanannya tidak berhasil mengusir Belanda secara langsung, namun perjuangan Pangeran Diponegoro tetap diabadikan sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah perlawanan Indonesia terhadap penjajahan. 

Dengan keteguhan hati dan semangat juangnya, Pangeran Diponegoro menjadi simbol perlawanan yang tak kenal lelah terhadap penindasan dan ketidakadilan.

Baca juga: Kisah Pangeran Diponegoro; Tertangkap Belanda Hingga Diasingkan ke Manado

error: Content is protected !!