Video

Sabung Ayam, Matahari, dan Kebijaksanaan

×

Sabung Ayam, Matahari, dan Kebijaksanaan

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Tradisi sabung ayam telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita, penganut nilai ke Mataharian. Oh ya, nilai ke Mataharian. Bukan agama Matahari, bukan menyembah matahari.

Lalu, pertanyaannya adalah apa yang dipertaruhkan di dalam sebuah sabung ayam? Uang? Bukan. Dahulunya, bukan. taruhan pada sabung ayam. Awalnya adalah kehormatan sebuah keluarga, atau Wangsa, atau bangsa. Sabung ayam hanya sebuah kiasan atau perumpamaan atas dititipkannya ajaran matahari yang akan selalu dipertaruhkan.

Sebenarnya serupa dengan adu kambing, karapan sapi, dan lain-lain. Lalu, kalian ingat? Bagaimana sebuah budaya sambung ayam dapat menjadi pemicu konflik yang serius.

Contohnya adalah Perang Padri di Sumatera Barat, di mana konflik antara kaum adat dan kaum agama memicu pertempuran yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang. Ini menunjukkan bagaimana sebuah tradisi yang tampaknya sepele bisa memicu peristiwa bersejarah dengan dampak yang besar pada masyarakat.

Namun, yang paling menarik pertanyaannya adalah kenapa ayam jago? mengapa ayam jago dipilih sebagai simbol dalam banyak legenda di negeri ini, dari Roro Jongrang hingga Sangkuriang.

Mengapa nenek moyang kita memilih ayam sebagai representasi yang kuat? Mengapa bukan hewan lain? perlu dicatat bahwa yang dimaksud di sini adalah ayam jago, bukan ayam jantan. Matahari adalah elemen krusial bagi semua kehidupan di Bumi. Tanpanya, tak terbayangkan bagaimana kehidupan akan bertahan.

Matahari bukan hanya sumber energi untuk tanaman dan makhluk hidup lainnya, tetapi juga simbol dualisme yang memisahkan gelap dan terang, serta memperkenalkan konsep pengetahuan dan ketidaktahuan, kesadaran dan ketidaksadaran, ukuran salah dan benar, dan yang pada gilirannya akan menjadi fondasi bagi sebuah hukum aturan, Di dalamnya ada etika dan moral.

Dalam pandangan filsafat, seseorang yang mewakili pengetahuan yang diprakarsai oleh matahari, atau didalamnya ada ajaran ke Mataharian, disebut sebagai guru. Ayam jago, dengan kepekaannya terhadap cahaya dan Matahari, dianggap sebagai simbol dari kemampuan ini.

Mereka dapat merasakan kehadiran Matahari bahkan sebelum terbit, memberikan tanda awal tentang terang. Oh ya, terang disini bukan berarti terang secara harafiah yang kalian pahami secara gamblang, tetapi terang disini adalah pengetahuan.

 

Baca: Mitos Makan Sayap Ayam: Apakah Benar Bikin Jauh Jodoh?

 

Jadi paham ya, antara koneksi ayam, matahari, terang, dan pengetahuan, semuanya kiasan, semuanya simbologi, semuanya kodefikasi.

Selain itu, ayam juga terkenal sebagai makhluk yang mampu membangunkan tidur lelap kita, menyadarkan kita untuk menyongsong fajar baru dan bertindak bermanfaat bagi sesama, di mana pun mereka berada.

Kemampuan suara ayam, khususnya kokok ayam jago, diyakini mampu menembus kesadaran manusia, bahkan mencapai gelombang otak Delta yang terdalam. Suara ayam dianggap dapat membangunkan kita dari ketidaksadaran.

Ayam jago ini berkaitan erat dengan kesetiaannya terhadap sang matahari yang menjadi lambang bangsa matahari dan menjadi lambang ajaran matahari.

Keterkaitan yang kuat antara ayam jago dan ajaran Matahari menjadikannya simbol pencapaian dan pencerahan yang diakui di seluruh dunia, hampir seluruh pemimpin negara menggantung simbol matahari di dadanya, bahkan ada yang dibahunya. Ketika matahari adalah simbol dari mandat, perintah, pemimpin, pencerahan yang diberikan kepada Bumi.

Nusantara, sebagai wilayah yang diselimuti oleh sinar Matahari, memegang peran penting dalam membawa amanah Matahari. Sebagai pemegang amanah ini, kita memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan sumber daya kepada seluruh dunia.

Sejarah mencatat bahwa tugas ini telah dilaksanakan sejak zaman kerajaan Galuh, yang secara harfiah berarti “negara Matahari”. Selain menjadi sumber kekayaan alam, Nusantara juga diakui sebagai kawah candradimuka (cahaya wajah) ilmu pengetahuan dunia.

Banyak bangsa lain pernah datang ke sini untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan. Simbol ayam jago masih dijaga dengan penuh keagungan, digunakan sebagai penanda arah mata angin, simbol penguasa arah, dan simbol penguasa hari.

Namun, asal-usul ajaran ini mungkin telah hilang atau digantikan dengan hal lain. Mari kita renungkan, semuanya terbuka di hadapan kita. Ayo kita bersama-sama memulihkan kejayaan negeri Matahari.

 

Baca juga: Keistimewaan Bakakak Hayam dalam Budaya Sunda

 

error: Content is protected !!