Interval Tingkatkan Kecepatan dan Stamina
Bagi pemain bola, kelincahan menggocek dan menggiring bola menjadi salah satu modal untuk bersinar di atas lapangan hijau. Jika Anda ingin menjadi pesebak bola andal layaknya Theo Walcott yang mampu berlari secepat 32 km/jam atau bahkan Gareth Bale yang punya kecepatan berlari hingga 35 kilometer per jam, tentu Anda harus memperbanyak latihan. Ada satu latihan fisik yang bermanfaat untuk meningkatkan ketangkasan dan kemampuan Anda menguasai lapangan, yaitu latihan interval. Lantas, apa saja manfaat dan tips menjalani latihan interval untuk pemain bola?
Olahraga interval adalah metode latihan fisik yang mengutamakan pergantian intensitas latihan. Jadi dalam satu sesi olahraga, Anda akan berlatih dengan intensitas berat, sedang, dan ringan sekaligus. Jenis olahraganya bisa macam-macam. Mulai dari lari, berenang, sampai naik sepeda.
Perhatikan saat Anda bermain sepak bola. Sepanjang permainan, Anda harus terus mengganti intensitas fisik. Misalnya Anda lari dengan kecepatan tinggi saat mengejar bola, lalu tiba-tiba harus menurunkan kecepatan lari untuk menggiring dan mengendalikan bola. Anda juga harus cukup lincah untuk berhenti tiba-tiba dan berbalik arah untuk mengecoh lawan.
Bila tidak dilatih, pergantian intensitas yang mendadak ini akan membuat Anda cepat lelah saat main bola. Anda juga mungkin jadi kesulitan menyesuaikan kecepatan lari. Karena itu, Anda harus mulai rutin berlatih interval. Selain meningkatan akselerasi dan stamina, olahraga interval juga baik untuk melatih ketahanan otot-otot, terutama pada bagian kaki. Hal ini bisa mencegah kemungkinan cedera saat bermain sepak bola sekaligus membuat Anda lebih lentur.
Untuk melatih akselerasi dan stamina Anda saat berlari di lapangan, Anda bisa melakukan latihan interval lari. Caranya cukup mudah. Mulailah dengan jogging seperti biasa selama dua menit. Kemudian, tambah kecepatan lari Anda jadi lari sprint selama kira-kira 30 detik. Setelah itu turunkan lagi kecepatan Anda menjadi jogging untuk 30 detik. Lalu lari cepat lagi selama 30 detik. Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa pakai timer untuk menandai kapan harus mengganti intensitas dan kecepatan lari.
Anda bisa melakukan latihan ini selama 5-15 belas menit. Karena latihan fisik ini cukup berat, jangan berlatih selama lebih dari setengah jam. Bila Anda suka naik sepeda, pilih lintasan yang ideal untuk latihan interval, misalnya perbukitan. Jalan yang naik turun bisa jadi tempat yang baik untuk menyelingi intensitas fisik Anda. Misalnya saat jalanan menanjak, intensitas Anda mengayuh tentu jadi lebih berat. Kemudian saat jalanan menurun, Anda bisa sedikit beristirahat.
Naik sepeda sambil berlatih interval juga akan membantu Anda menjaga keseimbangan sambil menyesuaikan akselerasi. Ingat, batasi durasi latihan Anda karena latihan ini sudah cukup intens bagi tubuh.(Eris Kuswara/Koropak)***