Actadiurna

Tukang Jadi Tuan Ala Dedi Mulyadi

×

Tukang Jadi Tuan Ala Dedi Mulyadi

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Kehidupan Mang Andi (58) warga Desa Salam Nunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut kini sudah berubah. Dinamika dalam kehidupannya memang terhitung pelik karena dirinya tergolong warga tidak mampu. Paling tidak, kondisi mengenaskan itu terjadi sampai tahun 2016 lalu sebelum dirinya bertemu dengan Dedi Mulyadi.

Saat itu, Andi merupakan seorang kuli gembala ternak. Dia memperoleh upah dari sang empunya ternak dengan sistem “maro”. Jika ternak yang dia gembala beranak dua, maka dia memperoleh satu anaknya. Begitu seterusnya.

Akhir tahun 2016 menjadi momentum perubahan dalam kehidupan Andi. Dia bertemu dengan Dedi Mulyadi yang saat itu menggelar kegiatan Safari Budaya. Sebuah kegiatan rutin mantan Bupati Purwakarta itu sebagai budayawan Sunda.

Sasaran kegiatan tersebut memang pelosok desa. Termasuk, desa yang menjadi tempat tinggal Andi. Sebagai orang kampung yang pernah hidup dalam keadaan serba kekurangan, Dedi Mulyadi memiliki kepekaan besar terhadap berbagai persoalan.

“Waktu itu saya diberi bantuan oleh Kang Dedi. Beliau udunan bersama kawan-kawannya. Jumlahnya, Rp 10 Juta. Saya belikan domba 3 ekor. Alhamdulillah sekarang sudah menjadi 7 ekor,” kata Andi kepada Koropak.co.id di Garut, Senin (16/4/2018).

Sejak membeli 3 ekor domba, Andi mengaku tidak lagi menggembala domba milik orang lain. Dia fokus menggembala kambing miliknya sendiri hasil sumbangan dari Dedi Mulyadi dan kawan-kawan.

Menurut Andi, taraf kehidupannya perlahan berubah dari penghasilannya beternak domba. Bukan hanya dapurnya yang kini ngebul setiap hari, rumahnya pun berhasil diperbaiki menjadi lebih layak.

Atas hal tersebut, dia mengucapkan terima kasih kepada Dedi Mulyadi yang bersilaturahmi ke rumah Andi, Senin (16/4/2018) untuk melihat keadaan kehidupan Andi kini.

“Terima kasih Kang Dedi. Alhamdulillah, tempo hari dibantu. Dapur saya ngebul setiap hari dan rumah saya sudah diperbaiki sekarang. Ya, dari hasil ternak domba itu semuanya,” tutur Andi.

Sementara itu, Dedi Mulyadi memulai kegiatan “kukurusukan” atau populer disebut “blusukan” sejak 1999. Sejak saat itu, dia masih menjabat sebagai anggota DPRD Purwakarta. Kegemaran melakukan sentuhan langsung kepada masyarakat itu berlanjut saat dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta dan Bupati Purwakarta dua periode.

“Dulu saat di Purwakarta, semua daerah sudah pernah saya jelajahi. Kalau di Jawa Barat baru sekitar seribu lebih desa. Saya bahagia saja melihat orang seperti Mang Andi, pribadi yang mau mengubah kehidupan sendiri,” kata Dedi.

Di Purwakarta, hasil “kukurusukan” Dedi Mulyadi sudah menghasilkan kondisi yang mencengangkan. Kegemarannya memberikan modal ternak berupa domba kepada warga telah membuat populasi domba di wilayah tersebut meningkat pesat. Bahkan, berdasarkan data pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, jumlah domba sudah mencapai 1 juta ekor. Sementara jumlah penduduk Purwakarta hanya sebanyak 960 ribu jiwa.*

Editor : E. Kuswara

error: Content is protected !!