Koropak.co.id – Adanya Motovlog semakin booming di kalangan rider. Dengan vlog atau video blog, seseorang bisa mengabadikan suatu moment dengan sebuah video. Motovlog sendiri dapat disebut juga vlog sepeda motor yang alirannya merekam kegiatan selama perjalanan dengan menggunakan sepeda motor.
Pada tahun 2016, kegiatan motovlogger ini mulai populer di Indonesia. Banyak motovlogger berdatangan dari berbagai daerah salah satunya di Tasikmalaya.
Seperti halnya di luar negeri, di Indonesia pun tidak berbeda jauh dengan motovlogger mancanegara. Para motovlogger membuat vlog dengan membicarakan topik tertentu, seperti situasi jalan yang sedang dilalui selama perjalanan, test ride atau me-review motor tertentu yang mereka kendarai.
Begitu juga di Tasikmalaya sendiri, ada komunitas motovlogger yang menamai dirinya Motovlogger Tasikmalaya Community (MVTC). MVTC yang dihuni anggota yang rata-rata berdomisili Kota Tasikmalaya dan sekitarnya ini, lahir di tahun 2016 dengan 6 anggota awal dan sampai saat ini jumlah anggotanya sudah mencapai hampir 60 orang.
“Niat awalnya, untuk perekrutan anggota hanya seputaran Tasik saja, melihat antusias dari luar banyak yang ingin bergabung ya Alhamdulillah sekarang banyak juga anggota yang dari luar kota Tasik,” kata Akung sebagai ketua di MVTC.
Motovlogger di Indonesia sering sekali melakukan kegiatan Sunday Morning Ride atau sering disebut Sunmori. Berbeda dengan di Tasikmalaya, selain Sunmori, mereka juga sering touring untuk mengeksplore tempat-tempat wisata yang ada di Tasikmalaya dan sekitarnya dengan tujuan memberi informasi seputaran wisata tersebut.
“Vlogging pertama diawali oleh saya dan Akung, kemudian kegiatan Sunmori pertama juga hanya tiga orang,” kata Frissa, anggota sekaligus salah seorang perintis adanya motovlog di Tasikmalaya.
Para Motovlogger ini juga sering membuat video perjalanan saat touring ke luar kota. Banyak hal yang dapat dikutip selama perjalanan, mulai dari moment, arus lalu lintas, hingga pelanggaran-pelanggaran pengendara lain saat berlalu lintas selama perjalanan.
“Kebanyakan informasi lokasi tempat wisata yang ada di blog atau portal-portal online menceritakan lokasi berupa tulisan dan foto saja. Kami berencana membuat informasi tersebut dalam bentuk video, mulai dari pemberangakatan, perjalanan menuju lokasi hingga sampai di lokasi tersebut,” ucap Frissa.
Aksi-aksi para motovlogger tentunya eksis di dunia maya seperti Youtube, Instagram, dan media sosial lainnya. “Kita juga ingin lebih dikenal dan didukung, khususnya oleh warga Tasikmalaya sendiri, bahwa Tasikmalaya juga punya Motovlogger. Selama ini support bagi kami selalu datang dari luar Tasikmalaya,” kata Rude salah satu anggota Motovlog Tasik.
Menurut Frissa, Rude, Akung, dan anggota motovlogger lainnya, motovlogging dapat menjadi hal yang sangat positif dan bermanfaat untuk khalayak ketika hasil video diunggah ke media sosial. Motovlog menjadi media berbagi cerita motovlogger selama perjalanan, eksplore tempat wisata yang unik, informasi rambu-rambu lalu lintas, serta kejadian-kejadian yang bisa dijadikan contoh baik dan buruk ketika berkendara sepeda motor.*
Penulis : Dede Hadiyana