Actadiurna

Go Green, Stop Global Warming!

×

Go Green, Stop Global Warming!

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Selamat Hari Bumi. Ya, pada Minggu (22/4/2018) seluruh warga di dunia akan memperingati Hari Bumi sedunia atau Earth Days. Gagasan tentang peringatan Hari Bumi disampaikan Gaylord Nelson sejak tahun 1969. Saat itu Nelson memandang perlunya isu-isu lingkungan hidup untuk masuk dalam kurikulum resmi perguruan tinggi. Gagasan ini kemudian mendapat dukungan luas.

Go Green, Stop Global Warming!
Ir Tjahja Wandawa

Dukungan tersebut mencapai puncaknya pada 22 April 1970. Saat itu sejarah mencatat 20 juta orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York untuk mengecam para perusak bumi. Momentum itulah yang menjadi tonggak sejarah Hari Bumi pertama kali. Saat ini, Hari Bumi telah menjadi sebuah gerakan global.

Namun, nampaknya Hari Bumi saat ini hanya menjadi sebuah seremoni, mengingat kondisi bumi yang kian hari kian rusak. Global warming bukan lagi menjadi isu, namun tengah menimpa bumi tercinta. Di balik deraan kerusakan lingkungan di bumi, masih ada secercah tekad yang dilantangkan insan yang peduli terhadap bumi.

Demikian halnya Dewan Pakar DPD Partai NasDem Kota Tasikmalaya, Ir Tjahja Wandawa. Kepada Koropak.co.id, Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya itu bertekad untuk terus menggelorakan upaya Go Green, Stop Global Warming.

“Di Kota Tasikmalaya sendiri sebetulnya ada program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan yang didukung penuh Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya. Program tersebut merupakan upaya perwujudan peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dimulai dari pekarangan rumahnya. Kalo percontohan sudah ada, tapi kami harapkan bisa diaplikasikan warga dari 69 kelurahan di Kota Tasikmalaya,” katanya.

Melalui program tersebut, kata Tjahja, setiap warga di tingkat RT, RW, Kelurahan, hingga Kecamatan diimbau untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya, untuk ditanami tanaman sayuran, buah-buahan, hingga umbi-umbian. Diimbau pula untuk membuat sumur resapan di tiap pekarangan rumah.

Go Green, Stop Global Warming!“Sebetulnya gerakan tersebut mudah, namun mengapa masih sangat susah dilakukan oleh masyarakat. Hal ini bisa jadi didasari niat dan kesadaran masyarakat yang masih rendah,” ucapnya.

Dalam menjaga lingkungan, lanjut Tjahja, seyogianya masyarakat juga bisa menerapkan pola hidup sehat, tidak membuang sampah sembarangan, serta menjadikan selokan, sungai, dan situ sebagai kodratnya, bukan sebagai tempat membuang sampah.

“Adapun tujuannya dari program KRPL adalah menggantikan lahan pertanian yang sudah tergerus oleh pembangunan sehingga setiap warga bisa menanam produksi pertanian,” ujarnya.

Saat ini, kata Tjahja, DPRD Kota Tasikmalaya tengah mendorong Raperda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang akan mengatur regulasi penetapan RTRW dan RDTR lahan pertanian abadi.

“Kita mengharapkan gerakan peduli lingkungan ini harus ada tauladannya, mulai dari top pimpinan, top OPD, bahkan top setiap rumah tangga. Jadi bukan sekedar slogan. Dengan demikian, kami yakini gerakan peduli lingkungan pasti berhasil,” ujarnya.

Tjahja berharap kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin baik. Serta senantiasa memegang prinsip 1 pohon sangat berarti untuk kehidupan, satu sampah menjadi penyumbang banjir dan penyakit.*

Baca pula : Jayalah Kartini, Jayalah Perempuan Indonesia

Advertorial
Penulis : E. Kuswara

error: Content is protected !!