Koropak.co.id – Revolusi Indonesia menuju sosialisme merupakan perjalanan panjang menuju sebuah dunia baru yang membentang dari Sabang hingga Merauke, dengan lebih dari 17.000 pulau.
Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, telah membuktikan kehebatannya di berbagai bidang, bahkan di tingkat internasional. Sejak era perjuangan melawan kolonialisme, Indonesia menunjukkan bahwa kekuatan persatuan adalah kunci melawan penjajah.
Berbagai peristiwa sejarah, seperti Kongres Pemuda 1928 dan pembentukan BPU PKI pada Maret 1945, menunjukkan bahwa perbedaan dalam latar belakang etnis, agama, dan golongan tidak menghalangi persatuan bangsa.
Contoh nyata persatuan ini dapat dilihat dalam kisah persahabatan antara Soekarno dan Sudirman, dua tokoh dengan pandangan berbeda namun memiliki tujuan yang sama: kemerdekaan Indonesia.
Mereka tetap bekerja sama untuk menciptakan solidaritas antar benua, seperti yang terlihat dalam Konferensi Asia-Afrika 1955 yang diadakan di Indonesia. Konferensi ini menjadi dorongan bagi negara-negara terjajah untuk meraih kemerdekaan mereka.
Pemilu 1955 juga mencerminkan tradisi politik Indonesia yang demokratis dan damai. Dengan 172 kontestan yang mencakup berbagai ideologi, pemilu ini dianggap sebagai yang paling bebas dan demokratis dalam sejarah Indonesia.
Baca: Sejarah 13 Juli 1949, Revolusi Nasional Indonesia
Nilai kekeluargaan juga terlihat dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, yang menekankan ekonomi berbasis kekeluargaan dengan koperasi sebagai pilar utama.
Sejak 1964, Indonesia telah mencanangkan program Swasembada Sandang dan fokus pada pengembangan kapas serta usaha kecil milik rakyat. Pendidikan juga menjadi perhatian dengan tokoh seperti Ki Hadjar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa dan memperkenalkan konsep Tut Wuri Handayani.
Pada 16 Januari 1965, Indonesia meresmikan pembangunan reaktor atom Serpong, menunjukkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Industri pesawat terbang nasional (IPTN) juga menjadi bukti kemajuan tersebut. Selain itu, Indonesia dikenal di kancah internasional melalui prestasi olahraga dan olimpiade sains dan matematika.
Namun, hari ini Indonesia menghadapi berbagai persoalan yang berpotensi menghalangi pencapaian cita-cita kemerdekaan. Oleh karena itu, diperlukan perubahan sikap dan mental untuk mengembalikan kejayaan dan kebanggaan Indonesia.
Baca juga: Mohammad Hatta: Pemikir dan Pejuang Kemerdekaan Indonesia