Koropak.co.id – Gunung Pulosari di Kabupaten Pandeglang, Banten, bukan sekadar gunung biasa. Dengan ketinggian 1.346 meter di atas permukaan laut, gunung ini menyimpan banyak misteri dan cerita sejarah yang belum sepenuhnya terungkap.
Bagi masyarakat Banten, Gunung Pulosari adalah simbol dari masa lalu yang kaya dan beragam, termasuk klaim bahwa gunung ini merupakan lokasi Kerajaan Salakanagara, kerajaan pertama di Nusantara.
Menurut catatan sejarah dan legenda yang tersebar, Gunung Pulosari diyakini sebagai pusat Kerajaan Salakanagara, yang didirikan oleh Aki Tirem pada abad ke-1 Masehi. Kerajaan ini dianggap sebagai kerajaan pertama di Nusantara dan menganut agama Hindu.
Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa Gunung Pulosari menjadi pusat pendidikan dan ritual keagamaan pada masa itu, terutama sebelum kedatangan agama Islam di wilayah Banten.
Penemuan Arca Siwa dan Arca Brahma di sekitar Gunung Pulosari memperkuat keyakinan bahwa tempat ini adalah situs penting pada masa Kerajaan Salakanagara. Arca-arca ini kini diarsipkan di Museum Nasional Indonesia sebagai bukti nyata dari keberadaan peradaban kuno yang pernah ada di sana.
Keberadaan arca-arca ini menunjukkan bahwa Gunung Pulosari adalah tempat suci yang digunakan untuk beribadah dan melakukan berbagai ritual keagamaan.
Budayawan Banten, Abah Yadi, menjelaskan bahwa Gunung Pulosari adalah tempat yang sering dikunjungi para peziarah untuk melakukan ritual dan upacara keagamaan sejak zaman dahulu.
“Di gunung ini juga muncul cerita rakyat terutama soal Aki Tirem yang berasal dari India, sehingga melahirkan sebuah kerajaan bernama Salakanagara,” terang Abah Yadi.
Gunung Pulosari tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga sebagai pusat pendidikan spiritual pada masa lalu. Menurut Abah Yadi, istilah “pendidikan” pada masa itu merujuk pada proses menyerap dan mengamalkan ilmu spiritual, terutama oleh para pemuka agama Kerajaan Salakanagara.
Banyak artefak ditemukan di sekitar gunung yang membuktikan peran penting Gunung Pulosari dalam perkembangan spiritual masyarakat Hindu pada masa itu.
Bagi masyarakat purba, Gunung Pulosari adalah tempat ritual yang sakral. Banyak ritual sesembahan yang dilakukan di sini, menggunakan media atau alat yang disebut “banten” untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Istilah “banten” inilah yang kemudian menjadi cikal bakal nama wilayah Banten.
Baca: Misteri Asal Usul Nama Blitar, Bali Dadi Latar
Dalam berbagai naskah kuno seperti Babad Parahyangan dan Caruban Nagari, Gunung Pulosari sering disebut sebagai gunung suci tempat para Bathara Guru berkumpul untuk mempelajari dan mengajarkan ilmu spiritual. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Gunung Pulosari dalam sejarah spiritual dan budaya Banten.
Gunung Pulosari disebut dalam berbagai naskah kuno sebagai salah satu gunung suci yang dihormati di Nusantara. Di sana muncul cerita tentang Sanghyang, atau guru tertinggi, yang mengajarkan kebijaksanaan kepada masyarakat.
Meskipun penuh dengan nuansa mistis, Gunung Pulosari tetap menarik bagi para peneliti, sejarawan, dan pendaki yang tertarik mengeksplorasi keindahan alam dan kekayaan budaya yang ditawarkannya.
Kendati Gunung Pulosari tidak termasuk gunung tertinggi di Indonesia, rute pendakian yang menantang dan pemandangan alamnya yang memukau menjadikannya tempat favorit bagi para pendaki.
Gunung ini menawarkan pengalaman pendakian yang unik dengan kombinasi antara petualangan alam dan perjalanan sejarah yang menggugah rasa ingin tahu.
Gunung Pulosari di Banten adalah lebih dari sekadar tujuan wisata alam; ini adalah jendela ke masa lalu yang menawarkan wawasan tentang sejarah dan budaya yang membentuk identitas masyarakat Banten saat ini.
Dengan warisan Kerajaan Salakanagara dan cerita-cerita mistis yang menyelimutinya, Gunung Pulosari terus menjadi simbol kebanggaan dan rasa ingin tahu bagi siapa saja yang tertarik mengeksplorasi sejarah Nusantara.
Melalui tradisi dan bukti-bukti arkeologi yang ada, Gunung Pulosari menjadi pengingat akan kekayaan sejarah dan spiritual yang dimiliki oleh tanah Banten.
Gunung Pulosari terus berdiri kokoh sebagai saksi bisu dari peradaban yang pernah jaya di masa lalu, menyimpan cerita-cerita yang menunggu untuk diceritakan kepada generasi mendatang.
Apakah rahasia dan misteri Gunung Pulosari akan terungkap sepenuhnya, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Namun, yang pasti, Gunung Pulosari akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya Banten.