Muasal

Sejarah Provinsi Jawa Tengah dan Penetapan Hari Ulang Tahunnya

×

Sejarah Provinsi Jawa Tengah dan Penetapan Hari Ulang Tahunnya

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengumumkan perubahan hari ulang tahun (HUT) Jateng menjadi tanggal 19 Agustus, yang mulai berlaku sejak keputusan resmi Gubernur Ganjar Pranowo dan DPRD Provinsi Jateng pada 19 Juni 2023.

Sebelumnya, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2004, HUT Jateng ditetapkan pada 15 Agustus 1950. Dengan perubahan ini, usia Jateng secara resmi bertambah menjadi 78 tahun pada 2023, bertepatan dengan tanggal 19 Agustus 1945—hari pengangkatan Gubernur Jateng pertama.

Sejarah Provinsi Jawa Tengah dapat ditelusuri kembali ke zaman prasejarah. Bukti kehidupan awal ditemukan di situs Sangiran, Kabupaten Sragen, yang mengungkapkan keberadaan manusia purba sekitar 600.000 tahun yang lalu. 

Temuan fosil pithecanthropus erectus di dekat Trinil menegaskan bahwa manusia purba ini adalah penduduk awal Pulau Jawa. Pada masa Hindu-Buddha, Jawa Tengah dipengaruhi oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. 

Dinasti Sanjaya, beraliran Hindu, menguasai bagian utara Jateng, sementara Dinasti Syailendra, yang beraliran Buddha, menguasai bagian selatan. Prasasti Kalasan dan prasasti Abhayagiriwihara merupakan bukti penting dari periode ini.

Masuknya Islam ke Jawa Tengah ditandai dengan berdirinya Kesultanan Demak pada abad ke-15. Kesultanan ini berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa, dengan Raden Patah sebagai pemimpin awal.

Baca: Sejarah dan Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat

Pusat Kesultanan Demak terletak di Bintara, dan masjid serta bangunan bersejarah lainnya dari periode ini masih ada hingga kini.

Penjajahan Belanda yang dimulai pada abad ke-16 membawa perubahan besar bagi Jawa Tengah. Perjanjian Gianti tahun 1755 membagi Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. 

Selama penjajahan Belanda, Pelabuhan Semarang menjadi pusat perdagangan internasional hingga Belanda digantikan oleh Jepang pada 1942.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Raden Pandji Soeroso Tjondronegoro diangkat sebagai Gubernur Pertama Jawa Tengah. 

Perjuangan melawan pasukan Jepang dan Inggris seperti dalam Pertempuran Lima Hari Semarang dan Pertempuran Ambarawa menandai awal pemerintahan Jateng yang baru. Pemekaran provinsi pada 1950 menyusun kembali wilayah administratif, yang membentuk Jawa Tengah seperti yang kita kenal sekarang.

Dengan penetapan baru ini, hari ulang tahun Provinsi Jawa Tengah kini mengingat momen sejarah penting yang membentuk provinsi ini sejak 1945, merayakan kekayaan sejarah dan budaya Jateng yang mendalam.

Baca juga: Sejarah 14 Agustus 1950, Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan

error: Content is protected !!