Koropak.co.id – Legenda Putri Pukes dan Danau Laut Tawar adalah salah satu cerita rakyat yang telah lama beredar di tengah masyarakat Aceh, khususnya di Tanah Gayo.
Cerita ini tidak hanya menyimpan kisah romantis, tetapi juga menjelaskan asal-usul salah satu keajaiban alam yang ada di negeri Serambi Mekah, yaitu Danau Laut Tawar.
Menurut buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, legenda ini berkisar pada seorang putri cantik bernama Putri Pukes.
Ia adalah putri dari seorang raja yang memerintah di Tanah Gayo pada zaman dahulu. Putri Pukes dikenal karena kecantikannya dan kebaikannya, serta kisah cintanya yang penuh lika-liku. Putri Pukes jatuh cinta pada seorang pangeran dari kerajaan yang jauh.
Meskipun jarak yang memisahkan mereka sangat besar, dan meskipun sang raja, ayah Putri Pukes, tidak menyetujui hubungan tersebut karena kekhawatiran akan perpisahan yang mungkin akan terjadi, Putri Pukes terus berjuang untuk mendapatkan restu dari orang tuanya.
Dengan keteguhan hati dan bujuk rayu yang tiada henti, Putri Pukes akhirnya berhasil mendapatkan persetujuan sang raja. Pangeran yang dicintainya pun diizinkan untuk mempersunting Putri Pukes sebagai istri.
Setelah pernikahan mereka, Putri Pukes harus meninggalkan Tanah Gayo dan mengikuti sang suami ke kerajaan asalnya. Sebelum kepergiannya, ibunda Putri Pukes memberikan pesan yang sangat penting.
Baca: Legenda Gumansalangi dan Asal Usul Kerajaan di Kepulauan Sangihe
Ia mengingatkan putrinya untuk tidak sekali-sekali menoleh ke belakang setelah meninggalkan Tanah Gayo. Hal ini merupakan pesan yang harus dipatuhi dengan sungguh-sungguh.
Namun, di tengah perjalanan yang panjang, Putri Pukes merasakan kerinduan yang mendalam terhadap tanah kelahirannya. Dalam keadaan emosional yang mengharukan, ia tidak mampu menahan diri untuk menoleh kembali ke Tanah Gayo.
Saat itulah, sebuah petir menyambar dengan keras, disertai hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Hujan yang sangat lebat ini mengakibatkan wilayah di sekitar mereka tergenang air.
Ketika Putri Pukes dan rombongannya bersembunyi di sebuah gua untuk berlindung dari hujan, Putri Pukes merasakan tubuhnya mulai mengeras seperti batu. Dalam kesedihan dan penyesalan, ia menyadari bahwa ia telah melanggar pesan ibunya.
Saat hujan mereda dan perjalanan dilanjutkan, Putri Pukes dan rombongannya terkejut melihat bahwa Putri Pukes telah berubah menjadi batu. Legenda ini dipercaya sebagai asal-usul Batu Putri Pukes yang masih dapat ditemukan di dekat Danau Laut Tawar hingga saat ini.
Selain itu, genangan air yang disebabkan oleh hujan deras diyakini oleh masyarakat sebagai cikal bakal dari Danau Laut Tawar.
Legenda ini tidak hanya menjadi cerita menarik yang diwariskan turun-temurun, tetapi juga sebagai bagian integral dari warisan budaya Aceh, menggambarkan kekuatan cinta, kesetiaan, dan hubungan antara manusia dan alam.
Baca juga: Legenda Pawang Ternalem, Dari Anak Pembawa Sial Menjadi Pahlawan