Koropak.co.id – Di masa lampau, sebelum kehadiran gadget dan internet menyita hampir seluruh perhatian anak-anak, terdapat banyak permainan tradisional yang menjadi sumber hiburan dan pembelajaran.
Permainan-permainan ini tidak hanya mengisi waktu luang tetapi juga melatih kreativitas dan keterampilan sosial anak-anak. Seiring berjalannya waktu, banyak permainan ini mulai terlupakan.
Berikut adalah lima permainan tradisional yang kini mulai jarang kita temui, seolah menghilang ditelan oleh modernisasi dan teknologi.
1. Engklek
Engklek, permainan yang menguji keseimbangan dan keterampilan motorik ini, biasanya dimainkan di halaman terbuka. Permainan ini menggunakan kotak-kotak yang digambar di tanah atau aspal dengan kapur, di mana pemain harus melompat dari satu kotak ke kotak lainnya mengikuti urutan angka yang ditentukan.
Permainan ini dahulu sering dimainkan anak-anak pada sore hari, tetapi kini mulai jarang terlihat karena perubahan gaya hidup dan berkurangnya ruang terbuka.
2. Galah Asin
Dikenal juga sebagai gobak sodor di beberapa daerah, Galah Asin adalah permainan yang melibatkan strategi dan kecepatan. Permainan ini dimainkan oleh dua tim dengan tujuan melewati garis penjagaan tim lawan tanpa tertangkap.
Dulu, Galah Asin merupakan pilihan populer selama istirahat sekolah atau sore hari di lapangan terbuka, namun kini jarang dimainkan seiring dengan berkurangnya lahan bermain dan minat anak-anak pada permainan digital.
3. Congklak
Congklak adalah permainan strategis yang menggunakan papan dengan 14 lubang kecil dan dua lubang besar di ujungnya, serta biji congklak sebagai alat permainan.
Baca: Dulu Masa Kecil Greget Banget, Kini Engklek Digeser Gadget
Pemain bergantian memasukkan biji ke dalam lubang dengan tujuan mengumpulkan sebanyak mungkin biji di lubang besar milik mereka. Dulu sangat populer di kalangan anak perempuan saat waktu senggang, tetapi sekarang lebih sering dijadikan barang pajangan daripada dimainkan.
4. Benteng
Benteng adalah permainan penuh aksi yang melibatkan dua tim yang bersaing untuk menyerang dan mempertahankan benteng mereka. Permainan ini membutuhkan keterampilan dan strategi, dengan kemenangan diperoleh ketika salah satu tim berhasil menyentuh benteng lawan.
Meski sangat populer di kalangan anak-anak pada sore hari, Benteng kini mulai jarang dimainkan akibat perubahan minat dan ruang bermain yang semakin terbatas.
5. Lompat Tali
Lompat Tali adalah permainan sederhana namun menyenangkan yang melibatkan seutas tali dan beberapa pemain. Sementara dua orang memutar tali, pemain lain melompat melewati tali tersebut, yang biasanya semakin tinggi seiring dengan kemampuan pemain.
Permainan ini dulunya sering dimainkan di halaman rumah atau sekolah, tetapi kini jarang terlihat karena banyak anak lebih tertarik pada permainan digital.
Permainan tradisional ini adalah bagian penting dari warisan budaya kita yang sering kali terlupakan di tengah perubahan zaman. Meskipun banyak permainan ini kini jarang dimainkan, mereka menyimpan nilai-nilai dan pelajaran berharga tentang kerja sama, strategi, dan keterampilan fisik.
Menghidupkan kembali permainan-permainan ini merupakan cara untuk merayakan masa lalu, memperkuat ikatan sosial, dan mengajarkan nilai-nilai positif yang mungkin sulit ditemukan dalam dunia digital saat ini.
Baca juga: Ajak Anak Bermain Congklak, Tiap Babak Bakal Bersorak