Video

Misteri Gunung Padang, Peradaban yang Hilang?

×

Misteri Gunung Padang, Peradaban yang Hilang?

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Situs Gunung Padang masih menyimpan banyak misteri. Berbagai spekulasi tentang situs megalitikum ini terus bermunculan dan cukup menghebohkan jagat maya.

Ada kabar yang menyebutkan bahwa situs ini merupakan sisa-sisa benua Atlantis yang hilang, piramida terbesar dan tertua di dunia yang terkubur, hingga spekulasi bahwa situs megalitikum Cianjur ini merupakan peninggalan peradaban paling awal di muka bumi.

Banyak kejadian yang mengejutkan dengan temuan dan riset yang dilakukan di kawasan Gunung Padang yang berada Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

Salah satunya kawasan ini pernah ditawar Rp12 triliun oleh seorang pengusaha pribumi. Hal itu memunculkan banyak dugaan terkait adanya harta karun yang terpendam.

Tim Riset Mandiri yang dilakukan pada 2014 pun menuai kontroversi dari para pakar lainnya, memicu reaksi beragam hingga mancanegara. karena menyangkut sejarah peradaban manusia. Jika hasil riset yang pernah ramai benar, maka sejarah peradaban manusia, mungkin harus ditulis ulang.

Ada Harta Karun Apa Gerangan di Gunung Padang?

Lalu ada harta karun apa gerangan yang terpendam dibawah tanah di Gunung Padang sehingga pengusaha tersebut berani menawar Rp12 triliun?

Viral di media sosial adanya harta karun terpedam yang bernilai jauh lebih besar di bawah tanah Gunung Padang, berupa emas sekitar 30 ton.

Bagi sebagian masyarakat situs Gunung Padang disebut sebagai bukti nyata tingginya peradaban Sunda Kuno pada era kejayaan Kerajaan Pajajaran.

Semua spekulasi ini masih menjadi misteri yang belum bisa dijawab dengan pasti. Berbagai riset terus dilakukan untuk menemukan fakta ilmiah terbaru guna mengungkap apa sebenarnya yang ada di balik situs Gunung Padang.

Terlepas dari penemuan penelitian tersebut, berikut fakta mengenai Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat yang menarik untuk diketahui.

 

Baca: Misteri Gunung Pulosari dan Jejak Kerajaan Pertama Nusantara

 

Lokasi Gunung Padang

Meskipun namanya Gunung Padang, namun lokasinya berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dari pusat Kota Cianjur, lokasi Gunung Padang berjarak 30 kilometer (km) atau sekitar satu jam berkendara.

Berada di kawasan pegunungan selatan Jawa Barat, Gunung Padang berlokasi dekat hulu Sungai Cimandiri. Selain itu, Gunung Padang dikelilingi oleh situs megalitikum lainnya seperti Kujang 1 dan 2, Cengkuk, Arcadomas, dan piramida berundak Lebak Cibedug.

Dilaporkan pertama kali pada 1914

Keberadaan situs Gunung Padang, pertama kali dilaporkan oleh Nicolaas Johannes Krom dalam tulisannya yang berjudul Rapporten Oudheidkundige Dienst (Buletin Dinas Kepurbakalaan) pada 1914, seperti dikutip dari laman Situs Gunung Padang.

Diperkirakan berusia 10.000 tahun

Sebelum penelitian Danny Hilman Natawidjaja, dkk, Masih bersumber dari laman Situs Gunung Padang, hasil penelitian terdahulu memperkirakan Situs Gunung Padang telah dibangun sekitar 8.000 sebelum masehi, dan berusia sekitar 10.000 tahun.

Pundek berundak terbesar di Asia Tenggara

Bentuk bangunan punden berundak di Situs Gunung Padang mencerminkan zaman megalitikum, yang terdiri atas lima teras. Selain itu, kelima teras tersebut tersusun dengan ukuran yang berbeda-beda.

Luas Gunung Padang

Sementara itu, total luas Situs Gunung Padang mencapai 29,18 hektar, berdasarkan informasi dari laman Sekretariat Nasional Asean-Indonesia.

Situs Gunung Padang berbatasan dengan Sungai Cimanggu di sebelah utara. Kemudia, sebelah timur berbatasan dengan Kali Cikuta, sebelah selatan dengan Kali Cikuta, Kampung Empang, Pasir Cikuta, dan Kampung Cikuta.

Sementara di sebelah barat, Situs Gunung Padang berbatasan dengan Kali Cipanggulaan, Pasir Cipanggulaan, dan Kampung Cipanggulaan

Menjadi situs Warisan Budaya Nasional

Sejak 1921 Situs Gunung Padang sudah dicatat sebagai warisan budaya oleh pemerintah Belanda. Kemudian, pada 1998, Situs Gunung Padang ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. dan pada 2010, Bupati Cianjur menetapkan sebagai Benda Cagar Budaya.

 

Baca juga: Mengenang Cerita Leluhur di Syawalan Gunung Magelang

 

error: Content is protected !!