Koropak.co.id – Ribuan warga memadati Festival Pentas Seni Nagari Tabek Panjang Art Show yang berlangsung meriah pada Rabu (28/8/2024).
Acara ini, yang digelar bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, menampilkan kembali tradisi adat budaya Minangkabau yang telah lama dikenal.
Kepala Desa (Wali Nagari) Tabek Panjang, Dony Suhendri, mengungkapkan bahwa festival ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan.
“Festival ini bertujuan untuk mengekspos seluruh sejarah budaya lama Minangkabau di Tabek Panjang agar dapat dikenal dan dilestarikan hingga generasi berikutnya,” jelas Dony.
Acara dimulai dengan pawai alegoris yang melibatkan ribuan warga dari berbagai lapisan masyarakat, dilepas langsung oleh Bupati Agam.
Festival ini mengusung tema “Menyala Dalam Budaya Bersama Kita Berkarya” yang menyoroti budaya dari setiap jorong atau dusun, meskipun ada perbedaan adat di setiap daerah.
Berbagai adat istiadat Minangkabau yang ditampilkan meliputi Tradisi Mambubua, Maanta Pabukoan, Mancari Ayam Hilang, Mamanggia Anak Daro, Manukeh, Maanta Marapulai, dan Maanta Cucu.
Baca: Ruwatan Massal, 13 Anak Berambut Gimbal Sambut Dieng Culture Festival
Barang-barang kuno yang dipamerkan antara lain Talam Panuah, Katidiang Pangidaman, Katidiang Buya, Tingkuluak berusia 200 tahun, dan Gandang Tigo.
Dony menyebutkan, festival ini bukan hanya sebagai ajang pamer budaya, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat silaturahmi dan melestarikan adat.
“Pelestarian adat menjadi tantangan besar bagi kami agar adat lama tetap terjaga dan tidak terpengaruh oleh zaman. Kami ingin generasi mendatang merasa memiliki dan bangga dengan warisan budaya ini,” tuturnya.
Festival ini juga diisi dengan perlombaan berbagai kesenian masyarakat, bertujuan untuk menonjolkan potensi sanggar seni di daerah. Bupati Agam, Andri Warman, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan festival ini.
“Kami sangat bersyukur dan bangga dengan festival ini, yang tidak hanya menampilkan kekayaan seni budaya Minangkabau tetapi juga memberikan edukasi sejarah kepada generasi muda,” kata Bupati.
Bupati Warman menambahkan, festival ini bertepatan dengan momen kemerdekaan, sehingga menjadi momentum untuk menghargai perjuangan bangsa serta memastikan budaya adat tidak hilang ditelan zaman.
Baca juga: Penajam Paser Utara Jadi Tuan Rumah Festival Budaya Nasional