Koropak.co.id – Legenda Si Molek adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Riau dan dikenal luas sebagai salah satu warisan budaya Nusantara. Cerita ini mengisahkan seorang pria sakti bernama Simbolon yang memiliki kemampuan luar biasa, yakni bisa mengubah bentuk wajahnya sesuka hati.
Kisah ini bermula ketika Simbolon, dengan wajah yang sengaja dibuat buruk rupa, pergi berjalan-jalan dan tiba di sebuah telaga. Di telaga tersebut, ia melihat sekelompok bidadari turun dari kayangan untuk mandi.
Di pinggiran telaga, Simbolon menemukan beberapa selendang yang tergeletak. Salah satunya, selendang ungu, menarik perhatiannya.
Saat para bidadari selesai mandi dan ingin kembali ke kayangan, mereka menyadari bahwa salah satu dari mereka, Si Molek, kehilangan selendangnya. Tanpa selendang itu, Si Molek tidak bisa kembali ke tempat asalnya, sehingga ia hanya bisa menangis di pinggiran telaga.
Simbolon, yang awalnya mendekati Si Molek dengan wajah buruk rupanya, mendapatkan makian karena penampilannya. Merasa terluka, Simbolon kemudian mengubah wajahnya menjadi tampan sebelum mendekati Si Molek lagi. Kali ini, Si Molek menyambutnya dengan ramah dan menceritakan kesedihannya.
Baca: Legenda Aji Bonar dan Nasib Anak Raja Terbuang
Simbolon mengundang Si Molek untuk tinggal bersamanya, dan tak lama kemudian, Si Molek menjadi istri Simbolon. Namun, hubungan mereka tidak bahagia sepenuhnya, karena Simbolon menyimpan rasa sakit hati akibat makian Si Molek sebelumnya.
Ketika raja mengunjungi daerah mereka dan terkesima dengan tarian yang ditampilkan oleh anak-anak yang diajari oleh Si Molek, ia meminta Si Molek untuk menari di hadapannya.
Si Molek mengaku hanya bisa menari dengan baik jika menggunakan selendang ungu. Raja kemudian mengumumkan hadiah bagi siapa pun yang dapat menemukan selendang tersebut.
Simbolon, yang menyimpan selendang ungu yang dicuri dari telaga, mengeluarkan selendang itu. Si Molek, yang akhirnya menyadari bahwa suaminya adalah pemilik selendang yang hilang, mulai menari.
Namun, saat tarian berlangsung, tubuh Si Molek mulai melayang dan terbang meninggalkan wilayah tersebut, tidak pernah kembali.
Simbolon, yang menyadari kepergian Si Molek terlambat, hanya bisa menyesal dan merasa kehilangan. Legenda ini mengajarkan tentang cinta, penyesalan, dan dampak dari tindakan serta kata-kata.
Baca juga: Legenda Emas yang Membawa Petaka Bagi Si Lingga dan Si Purba